Tiga Jemaah Umrah Indonesia Terpapar COVID-19 saat Berada di Saudi

Belum diketahui apakah jemaah tertular di RI atau Saudi

Jakarta, IDN Times - Tiga jemaah umrah asal Indonesia dikabarkan tertular COVID-19. Mereka terpapar penyakit yang ditimbulkan virus Sars CoV-2 itu usai dilakukan tes swab di Arab Saudi pada Rabu, 4 November 2020 lalu. 

Konsul jenderal Indonesia di Jeddah, Eko Hartono membenarkan adanya temuan jemaah umrah yang terpapar COVID-19. Tiga jemaah umrah yang tidak menunjukkan gejala itu kini menjalani isolasi mandiri. 

"Ini ketahuan ketika dilakukan tes swab saat menjalani karantina di hotel. Tapi, kami belum tahu apakah mereka tertular saat di Saudi atau di luar Saudi. Yang jelas sebelum umrah, sudah dilakukan tes (COVID-19)," ungkap Eko melalui pesan pendek kepada IDN Times, Jumat (6/11/2020). 

Temuan ini jelas mengejutkan karena Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diberikan kepercayaan Saudi, untuk mengirimkan calon jemaah umrah. Eko menyebut, ketiga WNI itu masuk ke dalam gelombang pertama rombongan umrah asal Indonesia yang tiba di Tanah Suci pada 1 November 2020. 

Apakah temuan adanya kasus positif di jemaah umrah asal Indonesia membuat Saudi berpikir ulang, untuk memberikan kuota umrah bagi Indonesia?

1. Tiga jemaah umrah yang dinyatakan positif COVID-19 harus menjalani masa karantina tambahan tujuh hari

Tiga Jemaah Umrah Indonesia Terpapar COVID-19 saat Berada di SaudiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Eko, saat ini kondisi tiga jemaah umrah dalam situasi yang baik. Sesuai aturan di Saudi, bagi para jemaah umrah begitu tiba di sana, maka harus dikarantina di hotel selama tiga hari. Namun, karena mereka dinyatakan tertular COVID-19, maka mereka harus lebih lama di hotel, yakni selama tujuh hari. 

"Bila jemaah umrah itu dites dan dinyatakan negatif, baru dibolehkan umrah. Tetapi, kalau hasil tesnya masih positif ya harus dikarantina lagi," kata dia. 

Menurut Eko, lantaran tiga jemaah umrah itu OTG (Orang Tanpa Gejala) sehingga sulit mendeteksinya tanpa tes virus corona. 

Baca Juga: [FOTO] WNI Bisa Kembali Umrah di Tengah Pandemik COVID-19

2. Pemerintah wanti-wanti operator umrah dan jemaah agar menjaga kepercayaan Saudi dengan baik

Tiga Jemaah Umrah Indonesia Terpapar COVID-19 saat Berada di SaudiJemaah umrah beribadah di depan Ka'bah dengan urutan yang telah ditentukan (www.twitter.com/@HaramainInfo)

Usai ditemukan ada tiga jemaah umrah yang positif COVID-19 saat berada di Saudi, Eko kemudian mewanti-wanti kepada para operator biro umrah dan jemaah, agar serius menjalani protokol kesehatan yang diminta otoritas di Saudi.

"Kepercayaan yang sudah diberikan oleh pemerintah Saudi agar dijaga baik-baik dan serius," tutur dia. 

Sebab sejauh ini, menurut Eko, jemaah umrah dari luar Saudi yang dibolehkan masuk Tanah Suci baru dari Indonesia dan Pakistan. Sejauh ini sudah ada 313 jemaah umrah asal Indonesia di Saudi. 

"(Sebanyak) 224 jemaah umrah tiba dari penerbangan di gelombang pertama, sedangkan 89 jemaah dari penerbangan kedua," kata dia. 

3. Saudi memberlakukan aturan ketat saat umrah dengan membatasi per hari hanya terima 10 ribu jemaah

Tiga Jemaah Umrah Indonesia Terpapar COVID-19 saat Berada di SaudiIlustrasi jemaah menunaikan umrah di saat pandemik COVID-19 (www.twitter.com/@HaramainInfo)

Arab Saudi kembali membuka pintu bagi warga asing untuk menunaikan umrah sejak 1 November 2020. Kebijakan itu ditempuh usai absen selama tujuh bulan. Calon jemaah umrah yang diizinkan pertama masuk berasal dari dua negara yakni Pakistan dan Indonesia. 

Lantaran ibadah dilakukan saat pandemik COVID-19, maka Saudi memberlakukan penyesuaian dan aturan ketat. Salah satunya sebelum berangkat menuju ke Saudi, calon jemaah umrah wajib melakukan tes virus corona dan dinyatakan negatif.

Wakil Menteri Haji Saudi Amr Al-Maddah mengatakan, semua tahapan untuk bisa berangkat memang berjalan lamban, namun hal tersebut diperlukan agar tidak ada calon jemaah umrah yang tertular COVID-19. 

Stasiun berita Al Jazeera melaporkan per harinya Saudi hanya menerima sekitar 10 ribu calon jemaah umrah. Mereka boleh berada di sana hingga 10 hari.

Selain itu, saat tiba di Saudi, calon jemaah umrah harus melakukan isolasi mandiri selama tiga hari. Ketika berada di Makkah, calon jemaah umrah jugua dilarang menyentuh Ka'bah. 

Jumlah calon jemaah umrah yang diizinkan beribadah umrah di Arab Saudi bertolak belakang dibandingkan 2019. Tahun lalu, ada lebih dari 19 juta jemaah umrah. 

Munculnya pandemik menyebabkan target pemasukan keuangan bagi Saudi pada 2020 meleset. Padahal, Putra Mahkota Mohammed bin Salman berencana meningkatkan jumlah calon jemaah umrah hingga 15 juta pada tahun ini. Pria yang akrab disapa MBS itu berencana mencari pemasukan keuangan lain, selain mengandalkan komoditas minyak. 

Baca Juga: 26.328 Jemaah RI Penuhi Kriteria Umrah di Tengah Pandemik COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya