Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021

Vaksin yang digunakan dari Sinovac dan Sinopharm

Jakarta, IDN Times - Meski dianggap sudah berhasil mengendalikan pandemik COVID-19, tetapi Tiongkok tetap berencana melakukan vaksinasi massal pada 2021. Negeri Tirai Bambu berencana melakukan imunisasi massal ke 50 juta warga sebelum puncak Tahun Baru Imlek pada tahun depan. 

Harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP), Senin 20 Desember 2020 melaporkan keterangan dari spesialis kesehatan, vaksin COVID-19 yang digunakan yakni buatan Sinovac dan Sinopharm.

Rencana imunisasi massal itu diketahui ketika pejabat berwenang dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, ikut pelatihan pemberian vaksin yang akan disiarkan di televisi. Rencananya pemberian vaksin akan dilakukan ke kelompok prioritas. 

Menurut keterangan pejabat berwenang, imunisasi 50 juta warga akan dirampungkan pada 15 Januari 2021. Sementara, vaksinasi periode kedua dijadwalkan selesai pada 5 Februari 2021. 

Tiongkok sengaja melakukan imunisasi massal untuk mengurangi dampak penularan virus corona ketika terjadi libur panjang jelak Imlek yang dimulai pada 11 Februari 2021. Imlek menjadi musim berisiko tinggi bagi penyebaran penyakit menular di Negeri Panda. COVID-19 pun diperkirakan mulai menyebar luas di Tiongkok di momen Imlek. 

Lalu, siapa yang berhak menerima vaksin COVID-19 di Tiongkok tahun 2021?

1. Tiongkok akan memprioritaskan warga yang rentan untuk diberi vaksin COVID-19

Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Rencana Beijing melakukan vaksinasi hanya dalam kurun waktu dua bulan, karena mereka ingin mencegah terulangnya kembali wabah di Kota Wuhan awal 2020. Wuhan pada tahun ini sempat menjadi episentrum dunia COVID-19 dan harus di-lockdown selama 75 hari. 

Saat ini, kondisi Wuhan sudah kembali normal seperti sebelum terjadinya pandemik. Bahkan, warga sudah berkerumun tanpa mengenakan masker. 

Meski begitu, Tiongkok tak mau kecolongan lagi. Para pejabat berwenang dari Komisi Kesehatan Nasional dan CDC provinsi, sudah berkumpul untuk diberi pelatihan. Mereka diinformasikan terkait logistik seperti tempat dilakukannya vaksinasi, transportasi untuk proses distribusi dan registrasi.

Mereka juga diajarkan bagaimana cara mengidentifikasi, melacak, mencatat, dan mengobati warga yang menunjukkan gejala COVID-19 jelang program imunisasi massal. 

Menurut ketentuan, warga yang diberi prioritas untuk menerima vaksin terdiri dari pekerja kesehatan, petugas kepolisian, pemadam kebakaran, petugas bea cukai, pejabat di wilayah perbatasan, staf di rumah panti jompo, hingga pekerja di bidang sanitasi. Warga yang perlu ke luar negeri untuk bekerja atau studi juga dimasukan ke dalam daftar penerima vaksin COVID-19. 

Baca Juga: WHO akan Kirim Tim Ilmuwan ke Wuhan, Cari Asal Muasal COVID-19

2. Beberapa provinsi di Tiongkok sudah memesan vaksin COVID-19, per dosis Rp438 ribu

Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) di beberapa provinsi di Tiongkok, termasuk yang berlokasi di Sichuan sudah memesan vaksin COVID-19. Harga yang mereka bayarkan mencapai 200 Yuan per dosisnya atau setara Rp438 ribu. 

Harian Sichuan melaporkan pada pekan lalu, akan ada 2 juta warga yang akan diimunisasi sebelum tahun 2020 berakhir. Sedangkan, warga yang rentan terpapar COVID-19 akan diberi imunisasi pada 2021. 

3. Kemanjuran vaksin buatan Tiongkok masih dipertanyakan

Tiongkok akan Vaksinasi COVID-19 50 Juta Warga Sebelum Imlek 2021Hasil perburuan vaksin COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara, vaksin buatan perusahaan farmasi asal Tiongkok hingga saat ini masih dipertanyakan efikasinya. Hasil uji klinis tahap ketiga vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech masih belum dirilis hingga saat ini.

Vaksin CoronaVac sedang menjalani uji klinis tahap ketiga di beberapa negara termasuk di Indonesia, Brasil, Bangladesh, hingga Turki. Gubernur Sao Paulo, Brasil, Joao Doria, mengatakan, hasil uji klinis vaksin CoronaVac akan dirilis pada Rabu, 23 Desember 2020. 

Sementara, vaksin buatan Sinopharm dinyatakan memiliki kemanjuran hingga 86 persen. Tetapi, yang mengumumkan adalah Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), bukan perusahaan farmasi itu sendiri. Dari perusahaan farmasi China National Pharmaceutical Group belum merilis informasi terkait efikasi itu. 

Pemerintah UEA sudah memberikan izin penggunaan darurat (EUA) bagi vaksin Sinopharm di negaranya. Sedangkan di Tiongkok, publik dibuat terkejut karena Sinopharm mengaku sudah memberikan vaksin tersebut ke satu juta warga dengan izin penggunaan darurat. 

Baca Juga: Warga Uni Emirat Arab Sudah Mulai Diimunisasi Vaksin Sinopharm

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya