UNESCO Akui Kain Songket Jadi Warisan Budaya Tak Benda Asal Malaysia

Warganet Indonesia geram dengan pengakuan dari UNESCO

Jakarta, IDN Times - Badan PBB untuk urusan budaya, UNESCO, pada 15 Desember 2021 lalu mengakui songket sebagai warisan budaya tak benda  (WBTB) asal Malaysia. Di dalam keterangan tertulisnya, UNESCO menyebut songket merupakan kain yang ditenun menggunakan tangan oleh perempuan di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. 

"Penamaan songket mengacu pada teknik tenun dekoratif yang digunakan untuk membuat kain, yang menggunakan teknik penyisipan benang emas atau perak di antara benang dasar. Akibatnya, benang lainnya turut memberikan warna latar belakang anyaman yang lebih berwarna sehingga menciptakan efek ornamen," demikian yang tertulis di situs resmi UNESCO dan dikutip pada Minggu (19/12/2021). 

Kain songket ditenun menggunakan alat tenun tradisional yang memiliki dua pedal. Produk akhirnya adalah kain yang halus yang dihasilkan dengan tangan. Proses itu memakan waktu selama berbulan-bulan. 

Pengumuman itu membuat warganet Indonesia geram. Banyak dari mereka yang menilai UNESCO kurang cermat dengan menyebut songket adalah warisan tak benda asal Negeri Jiran. Sebagian dari mereka menegaskan songket merupakan budaya khas dari Sumatra Selatan. 

Lalu, apa komentar anggota DPR komisi X mengenai pengakuan dari UNESCO tersebut?

1. Anggota komisi X DPR menilai Indonesia dan Malaysia tak perlu berseteru karena kain songket

UNESCO Akui Kain Songket Jadi Warisan Budaya Tak Benda Asal MalaysiaGedung MPR DPR RI (IDN Times/Marisa Safitri)

Sementara, ketika dimintai tanggapannya, anggota DPR dari komisi X Abdul Fikri Faqih, menilai songket bisa ikut diklaim sebagai budaya Malaysia lantaran dipicu adanya kedekatan lokasi geografis dua negara. Selain songket, kata Abdul, Negeri Jiran dan Indonesia memiliki budaya lainnya yang sama yakni pantun dan reog. Bahkan, pantun pun pernah dijadikan warisan budaya bersama dari Indonesia dan Malaysia. 

Lantaran kedekatan lokasi itu, masyarakat dari kedua negara kerap lalu-lalang. WNI sering bepergian ke Malaysia. Begitu pula sebaliknya. 

"Lalu jika ada yang lainnya seperti reog ataupun songket ini sebaiknya didiskusikan saja bersama. Karena mereka rata-rata juga seperti Indonesia," ujar Abdul. 

Ia pun menyarankan agar Indonesia tidak perlu berseteru dengan Negeri Jiran. Bahkan, ia mendorong agar berbagi seperti budaya pantun. 

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Gamelan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

2. Warganet protes dengan sebut songket berasal dari Sumatra Selatan

UNESCO Akui Kain Songket Jadi Warisan Budaya Tak Benda Asal MalaysiaPengrajin kain songket Fikri Koleksi. Dok: Pertamina

Sementara, di media sosial, warganet memprotes keputusan UNESCO memasukan songket sebagai warisan budaya tak benda. Menurut mereka, songket merupakan budaya dari Palembang, Sumatra Selatan. 

"Mengapa Malaysia? Songket berasal dari Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia! Mengapa UNESCO, mengapa?" tanya seorang warganet.

"Songket, berasal dari lakuran kata dalam bahasa Palembang yakni "songsong" + "teket" yang artinya "songsong" dan "sulam". Hal ini berkaitan atau merujuk pada metode pembuatan tenunan songket, yakni dengan mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun kemudian menyelipkan benang emas," kata warganet lainnya. 

3. Gamelan diakui UNESCO sebagai warisan benda tak budaya

UNESCO Akui Kain Songket Jadi Warisan Budaya Tak Benda Asal Malaysiailustrasi gamelan (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Meski songket diakui sebagai warisan tak benda dari Malaysia, tetapi UNESCO menetapkan gamelan sebagai warisan budaya asal Indonesia. Penetapan itu dilakukan dalam sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku bangga dan senang atas penetapan tersebut.

"Pengakuan gamelan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO, luar biasa," ujar Nadiem dalam keterangannya pada 15 Desember 2021. 

Nadiem mengatakan gamelan merupakan alat musik khas Indonesia yang tak terpisahkan dengan masyarakat sejak abad ke-4. Menurutnya, Indonesia sudah mengajukan kepada UNESCO untuk menetapkan gamelan sebagai warisan budaya tak benda sejak 2019.

"Pada tahun ini akhirnya gamelan masuk dalam daftar warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Ini adalah capaian kita sebagai bangsa Indonesia yang tumbuh dalam keragaman budaya," kata dia. 

Baca Juga: Keren! Christian Dior Gunakan Kain Endek Bali di Paris Fashion Week

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya