Vietnam Usul Pertemuan Pemimpin ASEAN Tak Dilakukan Secara Virtual

Vietnam turut mengundang Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, Vietnam sebagai Ketua ASEAN tahun 2020 begitu percaya diri dengan mengusulkan agar pertemuan para kepala negara dilakukan tatap muka langsung dan tak melalui virtual. Rencananya KTT ASEAN dilakukan pada 27-28 Juni di Kota Da Nang, Vietnam.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Jose Tavares mengatakan pandangan negara anggota terkait usulan Vietnam beragam. Ada yang mendukung untuk pertemuan tatap muka, namun ada juga yang berharap pertemuan bisa dilakukan secara virtual menggunakan telekonferensi. 

Lalu, bagaimana sikap Indonesia? Lebih ingin tatap muka langsung atau telekonferensi?

"Kami masih membahas mengenai usulan itu di level kami (Kemenlu)," ungkap Jose kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Rabu (3/6). 

Ia mengatakan mengenai keputusan akhir apakah KTT ke-36 ASEAN akan dilakukan dengan tatap muka di Vietnam atau melalui telekonferensi, segera disampaikan dalam waktu dekat. 

"Jadi, hal ini belum tuntas dibicarakan. Barang kali dalam beberapa hari mendatang akan diputuskan bersama apakah akan dilakukan secara tatap muka atau melalui video conferencing," tutur dia lagi. 

Lalu, apa agenda yang hendak dibahas dalam pertemuan kepala negara tahun ini?

1. Puluhan pertemuan mengenai ASEAN di tahun 2020 sudah dilakukan secara virtual

Vietnam Usul Pertemuan Pemimpin ASEAN Tak Dilakukan Secara VirtualPresiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengikuti KTT ASEAN Plus Three secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, pada 14 April 2020. ANTARA FOTO/Biro Pers - Lukas

Jose menjelaskan kendati saat ini dunia tengah dilanda pandemik COVID-19, tetapi ia memastikan organisasi yang didirikan tahun 1967 itu tetap aktif melakukan pertemuan dan kerja sama. Sejak awal 2020, pertemuan yang seharusnya dilakukan tatap muka, akhirnya digelar secara virtual. 

"Memang banyak kegiatan yang dibatalkan seperti program pengembangan kapasitas dan pelatihan, tetapi pertemuan yang berkaitan dengan negosiasi masih terus berlangsung," ujarnya. 

Selain itu, ada pula KTT yang diselenggarakan secara virtual mengenai penanganan COVID-19 pada (14/4) lalu. Kemudian berkembang rumor bahwa Vietnam ingin memperpanjang keketuaannya karena situasi pandemik COVID-19. Namun, Jose membantah rumor tersebut.  

"Belum pernah ada usulan dari Vietnam mengenai perpanjangan keketuaan hingga ke tahun depan. Apabila ada tentu kami akan membahasnya. Namun, sampai saat ini belum ada usulan atau pembicaraan mengenai hal itu di ASEAN," kata Jose. 

Juru bicara Kemenlu Vietnam, Le Thi Thu Hang pada (14/5) lalu juga menyatakan hal serupa. Mereka menepis anggapan Vietnam ingin memperpanjang keketuaan ASEAN. 

Baca Juga: Khawatir Wabah Virus Corona Meluas, Trump Tunda KTT AS-ASEAN

2. Vietnam hanya tersisa memiliki 26 kasus positif COVID-19 dan tak ada yang meninggal

Vietnam Usul Pertemuan Pemimpin ASEAN Tak Dilakukan Secara Virtualpixabay.com/TuanAnhNgo

Mengenai pandemik COVID-19, Vietnam menjadi salah satu negara di dunia yang dipuji oleh WHO. Berdasarkan data dari situs World O Meter per (4/6), jumlah kasus aktif positif COVID-19 di Vietnam hanya tersisa 26. Mereka juga mengklaim berhasil mencegah tidak ada satu pun pasien COVID-19 yang meninggal. 

Padahal, Vietnam yang memiliki penduduk 97 juta orang itu berbatasan darat langsung dengan Tiongkok, negara di mana virus corona pertama kali muncul. Menurut catatan Bank Dunia, Vietnam hanya memiliki rasio 8 dokter untuk 1.000 orang. Hanya sepertiganya bila dibandingkan standar kesehatan yang berlaku di Korea Selatan. 

Lalu, apa strategi sehingga bisa mengklaim tak ada satu pun warganya yang meninggal?

Wakil Kepala Departemen Pengendalian Penyakit Menular di National Institute of Hygiene and Epidemiology di Hanoi, Pham Quang Thai, mengatakan pemerintahnya sudah bertindak lebih awal untuk mengatasi pandemik COVID-19. 

"Kami tidak hanya menunggu panduan dari WHO. Tetapi, kami menggunakan data yang kami kumpulkan dari luar dan dalam (negara) untuk mengambil keputusan lebih awal," ungkap Pham. 

Tindakan lebih awal itu diwujudkan dengan memeriksa suhu tubuh para penumpang yang tiba di Kota Wuhan, Tiongkok. Bila ditemukan penumpang yang demam, maka langsung diisolasi dan dimonitor dengan ketat. 

Pertengahan Januari, Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam memerintahkan berbagai badan dan kementerian untuk melakukan langkah drastis dan mencegah virus corona meluas di Vietnam. Mereka juga memperketat karantina medis di titik-titik perbatasan baik di bandara dan pelabuhan. 

Vietnam mengumumkan dua pasian pertama COVID-19 pada (23/1) lalu. Stasiun berita CNN melaporkan, dua pasien pertama itu merupakan warga Tiongkok yang bermukim di Vietnam dan ayahnya. 

3. Vietnam sudah menyatakan COVID-19 sebagai epidemik nasional pada 1 Februari 2020

Vietnam Usul Pertemuan Pemimpin ASEAN Tak Dilakukan Secara Virtual(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Sikap cepat lainnya yang diambil oleh Pemerintah Vietnam yakni dengan menetapkan COVID-19 sebagai penyakit epidemik pada (1/2) lalu. Sedangkan, WHO baru menyatakan COVID-19 sebagai pandemik pada (12/3). Artinya, Vietnam memang bergerak lebih cepat. Padahal, ketika dinyatakan sebagai epidemik, Vietnam hanya memiliki enam kasus positif. 

Kemudian, pemerintah menunda sementara penerbangan dari Vietnam menuju ke Tiongkok dan sebaliknya. Kemudian, visa bagi warga Tiongkok juga tidak dikeluarkan untuk sementara waktu. 

Vietnam akhirnya melarang semua pendatang asing memasuki negaranya pada akhir Maret. PM Nguyen Xuan Phuc akhirnya memerintahkan adanya karantina wilayah secara nasional atau lockdown pada (1/4) selama 15 hari. Warga diminta untuk tetap berada di dalam rumah kecuali bila ingin berbelanja kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan atau bekerja di sektor di mana pemerintah membolehkannya. 

Bahkan, pada (12/2) lalu, Vietnam mengunci satu area pedesaan di Hanoi utara yang memiliki penduduk 10 ribu jiwa selama 20 hari. Sebab, di sana ditemukan 7 kasus COVID-19. 

Sekolah dan universitas pun ikut ditutup dan baru dibuka kembali Mei lalu. 

https://www.youtube.com/embed/peYO9b8N3dA

Baca Juga: Masih Dikepung Corona, Timnas Vietnam Mulai Berlatih September

Topik:

Berita Terkini Lainnya