Warga AS Mulai Vaksinasi COVID-19, Trump: Selamat, Amerika dan Dunia!

Trump menolak diberi vaksin lebih awal

Jakarta, IDN Times - Warga Amerika Serikat pada Senin, 14 Desember 2020 akhirnya mulai proses vaksinasi dengan menyuntikkan vaksin Pfizer. Sesuai dengan ketentuan yang ada, maka tenaga kesehatan diproritaskan untuk menerima vaksin COVID-19.

Stasiun berita BBC pada Senin kemarin melaporkan saat ini sudah ada tiga juta vaksin yang didistribusikan ke seluruh 50 negara bagian. Vaksin buatan Pfizer dan BioNtech itu didistribusikan menggunakan pesawat kargo dan truk. Lantaran vaksin tersebut harus disimpan di suhu yang sangat rendah, di dalam kotak penyimpanan pun diberi es kering. Selain itu, diberi juga alat GPS sensor suhu untuk melacak suhu di saat pengiriman vaksin COVID-19.

Salah satu perawat di ruang ICU di RS Jewish Medical di Long Island, Sandra Lindsay termasuk tenaga kesehatan yang telah divaksin. Ia mengatakan pemulihan dari penyakit COVID-19 sudah tiba. "Tidak ada bedanya dengan mengonsumsi vaksin lainnya. Saya berharap ini bisa menjadi awal dari akhir yang sangat menyakitkan dalam sejarah kita," ungkap Lindsay.

Proses vaksinasi dengan vaksin Pfizer dilakukan di tengah angka kematian telah mencapai lebih dari 300 ribu jiwa. Negeri Paman Sam menargetkan 100 juta warga sudah diberi vaksin pada April 2021.

Sementara, Presiden Donald J. Trump ikut bergembira vaksin COVID-19 sudah mulai diterima oleh warga. "Vaksin pertama diberikan! Selamat, Amerika! Selamat, dunia," demikian cuit Trump pada Senin kemarin.

Lalu, apakah Trump dan anggota kabinetnya bersedia ikut divaksin?

1. Trump berubah pikiran, pilih tunda untuk divaksin lebih awal

Warga AS Mulai Vaksinasi COVID-19, Trump: Selamat, Amerika dan Dunia!Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Presiden Trump membatalkan niatnya untuk ikut menerima vaksin Pfizer lebih awal. Kebijakan serupa juga berlaku bagi staf di Gedung Putih yang kontak erat dengan mogul properti itu.

Rencana bahwa Trump bersedia menjadi pihak yang pertama divaksin ditulis oleh harian The New York Times. Laporan itu kemudian dikonfirmasi oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), John Ullyot. Ia mengatakan salah satu alasan mengapa Trump bersedia diberi vaksin lebih awal agar membangun rasa percaya di mata publik mengenai kemanjuran vaksin.

"Warga Amerika harus memiliki kepercayaan bahwa mereka mendapatkan vaksin yang sama-sama aman dan efektif seperti yang diberikan ke pejabat senior AS. Itu semua sesuai dengan ahli di bidang kesehatan publik dan pemimpin keamanan nasional," ungkap Ullyot.

Tetapi, pada Minggu kemarin Trump tiba-tiba menyatakan pendapat berbeda. Ia mengatakan staf di Gedung Putih harus menunggu lebih lama untuk memperoleh vaksin.

"Kecuali memang secara spesifik diperlukan. Saya telah meminta agar penyesuaian itu dibuat. Saya tidak dijadwalkan untuk diberi vaksin, tapi saya akan menantikan waktu yang lebih tepat," cuit Trump pada Minggu kemarin.

Baca Juga: Ini Cara AS Distribusikan Jutaan Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer

2. Perusahaan farmasi Pfizer sepakat untuk memasok 100 juta dosis vaksin ke AS

Warga AS Mulai Vaksinasi COVID-19, Trump: Selamat, Amerika dan Dunia!Logo perusahaan farmasi Pfizer (www.fiercebiotech.com)

Sementara, perusahaan farmasi Pfizer sudah membuat kesepakatan dengan Negeri Paman Sam akan memasok 100 juta dosis vaksin pada Maret 2021. Vaksin Pfizer harus diberikan dua dosis dengan jeda 21 hari.

Meski begitu, Pfizer mengklaim antibodi langsung terbentuk usai suntikan pertama. Sedangkan, tujuh hari usai suntikan kedua, akan terasa efeknya secara penuh.

Selain Pfizer, AS juga memesan 200 juta vaksin tambahan dari perusahaan farmasi Moderna. Rencananya vaksin itu akan diedarkan pada Juni 2021. Namun, hingga kini Moderna masih menanti izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM AS atau FDA.

3. Bos FDA sempat diancam akan dipecat bila tak keluarkan izin edar darurat vaksin

Warga AS Mulai Vaksinasi COVID-19, Trump: Selamat, Amerika dan Dunia!Komisioner Food and Drug Administration (FDA), Stephen Hahn (Tangkapan layar YouTube)

Sementara, bos FDA, Stephen Hahn mengatakan izin edar darurat bagi vaksin Pfizer merupakan pencapaian yang luar biasa. Menurut laporan sumber di Gedung Putih, Hahn sempat diancam oleh Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadow agar mengeluarkan izin edar darurat paling lambat Jumat pekan lalu. Bila tidak ia akan dipecat.

Hahn mengatakan izin edar dikeluarkan usai mempelajari laporan yang diajukan oleh Pfizer. 

Baca Juga: Lima Negara Sudah Setujui Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Pfizer

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya