Wow! Lima Perusahaan Korsel Borong Batik Indonesia Seharga Rp1 Miliar

Bos Hyundai Motor mengoleksi 400 kemeja batik

Jakarta, IDN Times - Lima perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Tanah Air berkomitmen membeli batik Indonesia dengan total transaksi mencapai Rp1 miliar. Hal ini sekaligus menandakan minat warga Negeri Ginseng terhadap kain batik cukup tinggi. Bahkan, bisa disandingkan pakaian tradisional Korsel hanbok. 

Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan, kelima perusahaan Korsel yang meneken kontrak pembelian batik tersebut yaitu Krakatau Posco, Hyundai Motor Company, LG International, Lotte Chemical, dan Hana Bank. Nominal transaksi itu diumumkan dalam program diplomasi batik yang digelar pada Minggu, 29 November 2020. Kegiatan yang digelar kali pertama secara virtual itu mengambil tema Buy batik, wear the art and respect the artist. 

"Kemarin itu sebenarnya semacam soft launch, itu eksperimen pertama kali. Jadi, kemarin itu ada forum bisnisnya untuk contract sale dengan melibatkan lima perusahaan Korsel yang sudah beroperasi di Indonesia. Acara ini dibantu Yayasan Batik Indonesia dan untuk industri pertama kami memilih Batik Danar Hadi," ungkap Umar yang dihubungi IDN Times melalui telepon pada Senin, 30 November 2020. 

Kegiatan yang juga diisi dengan pagelaran fashion show virtual itu turut disaksikan oleh sekitar 6.500 peserta. Menurut Umar, aktivitas ini merupakan upaya nyata untuk mengatasi dampak pandemik yang turut dirasakan para pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) batik. 

"Turunnya omset para pengrajin perlu ditanggulangi dengan upaya yang lebih kreatif dari berbagai kalangan," kata dia. 

Hal lain yang menarik yaitu kelima CEO perusahaan Korsel itu ikut serta kegiatan virtual dengan mengenakan kemeja batik. Apa kata mereka mengenai kain batik Indonesia?

1. Pemimpin Hyundai Motor mengoleksi 400 kemeja batik karena motifnya yang indah

Wow! Lima Perusahaan Korsel Borong Batik Indonesia Seharga Rp1 MiliarWakil Presiden Hyundai Motor di kawasan Asia Pasifik, Lee Kang Hyun (Dokumentasi Samsung Indonesia)

Dalam acara itu terungkap pula bahwa para pimpinan perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia jatuh cinta terhadap keindahan kain batik. Presiden Direktur LG International di Indonesia Lee Chang Hyun mengaku menyukai kemeja batik. Bahkan, ia mengenakan setiap hari ketika bekerja di Indonesia. 

"Saya berharap setelah acara ini, batik semakin dikenal oleh warga Korea Selatan. Sehingga kalau melihat warga Korsel di jalan-jalan, mereka pakai kain ini juga," ungkap Lee. 

Bahkan, Lee turut menyarankan agar ada kolaborasi pakaian yang mengombinasikan pakaian tradisional Korsel, Hanbok, dengan kain batik. "Pasti akan tercipta harmoni yang bagus bagi warga kedua negara. Saya berharap, kami juga bisa mendukung UMKM Indonesia," katanya. 

Cerita lebih menarik juga disampaikan Wakil Presiden Hyundai Motor untuk kawasan Asia Pasifik, Lee Kang Hyun. Pria yang akrab disapa "Pak Haji" karena menjadi mualaf ketika bertugas di Indonesia itu, mengoleksi hingga 400 kain batik. 

"Saya suka batik karena kainnya sangat indah, begitu juga dengan motifnya. Saya sendiri sering mengenakan batik ketika tampil di televisi atau disorot di media cetak," kata Kang Hyun. 

Selain itu, ia juga memuji bahan kain batik yang nyaman dipakai. Maka tak heran setiap kali ia berkunjung ke beberapa kota di Indonesia seperti Yogyakarta, Solo atau Cirebon, Kang Hyun akan mampir untuk membeli kain batik khas daerah itu. 

"Batik ini sekarang sudah menjadi gaya hidup kami. Saya sampai punya 400 kemeja batik," tutur dia yang disambut dengan tatapan kagum Dubes Umar Hadi. 

Di sisi lain, Kang Hyun mengaku pamor batik kini sudah mulai meluas di kalangan warga Korsel. "Saya lihat semakin banyak warga Korsel yang mengenakan batik," ujarnya.

Baca Juga: 7 Perbedaan Budaya Korea Selatan dan Indonesia, Orang Korea Heran!

2. Dubes Umar Hadi diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)

Wow! Lima Perusahaan Korsel Borong Batik Indonesia Seharga Rp1 MiliarDuta Besar Umar Hadi diberi penghargaan MURI oleh Jay Suprana (Tangkapan layar YouTube KBRI Seoul)

Lantaran dalam satu hari bisa tercipta transaksi batik mencapai Rp1 miliar, Dubes Umar diganjar penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Menurut pendiri MURI Jay Suprana, Dubes Umar diganjar penghargaan itu atas prestasi superlatif kedutaan pertama di dunia yang melaksanakan pagelaran sekaligus penjualan busana batik secara daring.

"Ini menurut saya diplomasi ekonomi yang sangat bagus dan terbukti sudah ada pesanan hingga jumlah yang cukup meyakinkan. Jadi, ini benar-benar sebuah prestasi," kata Jay. 

3. Dubes Umar Hadi berharap produk batik bisa diakses di market place Korea Selatan

Wow! Lima Perusahaan Korsel Borong Batik Indonesia Seharga Rp1 MiliarDuta Besar Indonesia di Korea Selatan, Umar Hadi dan keluarga (Tangkapan layar YouTube KBRI Seoul)

Pemerintah turut mengerahkan ratusan perwakilan di luar negeri untuk ikut mempromosikan ekonomi kreatif. Umar mengatakan aktivitas KBRI Seoul mengenakan batik merupakan bagian dari kegiatan untuk menyambut 2021 sebagai tahun internasional ekonomi kreatif. Pada tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah konferensi dunia dengan tema ekonomi kreatif. 

"KBRI Seoul adalah perwakilan RI pertama yang membentuk fungsi baru yang khusus menangani ekonomi kreatif dan digital. Fungsi baru ini bertugas untuk menangani promosi sektor ekonomi kreatif, termasuk 17 sub-sektor, antara lain mencakup batik dan fesyen, serta aksesnya ke platform digital di Korea Selatan," kata Umar. 

Ia pun menargetkan batik akan masuk ke platform online buatan tangan Korsel. Dengan begitu batik bisa lebih mudah ditemui di Dongdaemun Desain Plaza, ikon industri desain di Korsel pada 2021.

Selain itu, Umar juga akan memanfaatkan platform media sosial untuk membuat program bernama "Batik Hunting." Rencananya program tersebut akan dibuat rutin untuk menunjukkan koleksi perancang batik Indonesia kepada publik di Negeri Ginseng. 

Baca Juga: Menurut Orang Korea, Inilah 10 Hal Unik Indonesia yang Bikin Kaget 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya