Wuhan Buka Lagi Penerbangan Internasional, Salah Satunya ke Jakarta

Penerbangan internasional dibuka lagi pertengahan September

Jakarta, IDN Times - Wuhan yang beberapa bulan lalu menjadi episentrum pandemik COVID-19, akan kembali membuka rute penerbangan internasional pada pertengahan September.

Dikutip dari harian China Daily, Selasa, 8 September 2020, Badan Penerbangan Sipil Tiongkok telah merestui Bandara Internasional Tianhe Wuhan kembali melayani sembilan rute, termasuk Jakarta. Delapan rute penerbangan langsung lainnya yang kembali dibuka yaitu menuju ke Seoul, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, Hanoi, Sihanouk, Tokyo dan Singapura. 

Ketika dikonfirmasi ke Kementerian Perhubungan, juru bicara Adita Irawati membenarkan bahwa rute Jakarta-Wuhan kembali dibuka. 

"Rute dari dan ke Tiongkok memang sudah dibuka, termasuk ke Wuhan. Namun, hingga saat ini belum ada maskapai yang mengajukan rute ke Wuhan," ungkap Adita melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Rabu, (9/9/2020). 

Sebelum pandemik, maskapai yang melayani penerbangan ke Wuhan adalah Lion Air dan Citilink. Apakah ini menandakan pendatang asing asal Tiongkok sudah diizinkan masuk kembali ke Indonesia?

1. Indonesia dan Tiongkok sudah sepakat buka pintu untuk lalu lintas pengusaha saat pandemik

Wuhan Buka Lagi Penerbangan Internasional, Salah Satunya ke JakartaIlustrasi pesawat (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika berada di Sanya, Tiongkok pada akhir Agustus lalu mengumumkan bahwa RI dan negara tirai bambu sudah sepakat melakukan travel corridor. Ini menjadi kesepakatan travel corridor ketiga yang berhasil dicapai oleh Indonesia. 

"Pertama, dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada 29 Juli 2020, lalu dengan Korea Selatan yang mulai berlaku pada 17 Agustus 2020," ungkap Retno pada 22 Agustus 2020 lalu. 

Menlu perempuan pertama di Indonesia itu menggarisbawahi dalam travel corridor yang lebih diutamakan adalah lalu lintas perjalanan pengusaha dan dinas. 

"Pengaturan travel corridor ini mengatur perjalanan bisnis esensial dan perjalanan kedinasan mendesak secara aman," tutur dia lagi. 

Dengan adanya pengaturan travel corridor, maka baik Indonesia dan Tiongkok tetap harus memperhatikan standar kesehatan sebelum masing-masing individu meninggalkan negaranya. Tetapi, dalam pandangan anggota Ombudsman dan pengamat penerbangan Alvin Lie, kembali dibukanya Wuhan tidak sesuai dengan kesepakatan travel corridor yang diteken oleh Indonesia dan Tiongkok. 

"Makanya aneh, kalau untuk business essentials maka rute yang dibuka itu biasanya Beijing dan Shanghai. Kalau Wuhan itu biasanya menjadi tujuan pariwisata dan pendidikan," ungkap Alvin yang dihubungi oleh IDN Times melalui telepon pada hari ini. 

Ia menambahkan sifat penerbangan ke Wuhan pun adalah penerbangan charter dan bukan individu. 

Baca Juga: Daftar 59 Negara yang Tutup Pintu Bagi WNA dan WNI Selama Pandemik

2. Peraturan Menkum HAM soal larangan masuk warga asing masih berlaku selama pandemik

Wuhan Buka Lagi Penerbangan Internasional, Salah Satunya ke JakartaIlustrasi kesibukan Bandara Soekarno-Hatta sebelum pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Di sisi lain, Peraturan Menkum HAM nomor 11 tahun 2020 mengenai pelarangan sementara orang asing masuk wilayah RI, masih berlaku. Artinya, warga Tiongkok masih dilarang masuk ke Tanah Air kecuali mereka terlibat dalam proyek strategis di Indonesia. 

Sementara, WNI yang bisa ke Tiongkok pun hanya terbatas pada perjalanan bisnis esensial. 

"Makanya kebijakan pembukaan kembali penerbangan ini aneh," ungkap Alvin. 

Permenkum HAM itu diberlakukan sejak 2 April 2020 lalu. Aturan pelarangan masuk warga asing diberlakukan untuk mencegah masuknya kasus COVID-19 ke Tanah Air.

Kendati begitu, pemerintah memberikan pengecualian bagi warga asing yang memiliki dokumen tertentu dan kemampuan khusus. Ada enam kategori warga asing yang tidak dilarang masuk teritori Indonesia. Mereka adalah:

  1. Orang asing pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap;
  2. Orang asing pemegang visa diplomatik dan visa dinas;
  3. Orang asing pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas;
  4. Tenaga bantuan dan dukungan medis, pangan;
  5. Awak alat angkut baik laut, udara maupun darat;
  6. Orang asing yang akan bekerja pada proyek-proyek strategis nasional

3. Wuhan kini mulai bangkit dari pandemik COVID-19

Wuhan Buka Lagi Penerbangan Internasional, Salah Satunya ke JakartaSituasi kehidupan di Wuhan yang kembali berangsur-angsur menjadi normal. FOTO : ANTARAFOTO/REUTERS/ALY SONG

Meskipun sempat menjadi episentrum pandemik dan ditutup selama 76 hari, Kota Wuhan kini pelan-pelan mulai bangkit. Sejak 8 April 2020 lalu, otoritas di Wuhan mencabut pembatasan perjalanan orang. 

Dikutip dari harian China Daily, pada akhir Agustus lalu, bandara di Wuhan sudah kembali melayani 73 rute domestik. Per harinya bandara menjadi saksi bisu keberangkatan 60 ribu penumpang pesawat. Angka itu sudah mencapai 90 persen dari kapasitas bandara untuk perjalanan domestik. 

Baca Juga: Pesta Musik di Wuhan Dikritik, Begini Respons Tiongkok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya