Eksperimen Tiongkok Campur Vaksin COVID-19

Efektivitas vaksin buatan Tiongkok diakui lebih rendah

Jakarta, IDN Times - Tiongkok sedang mengeksplorasi ide terkait penyuntikkan vaksin COVID-19 dalam jenis yang berbeda. Ide ini muncul demi menutup margin dalam rendahnya efikasi vaksin COVID-19.

Kepala Pusat Kontrol dan Pengendalian Penyakit, Gao Fu, menyatakan sebenarnya pihaknya sedang memikirkan dua metode dalam menyuntikkan vaksin COVID-19.

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19, BI Bantu Danai Pengadaan Vaksin

1. Jadi serangan frontal terhadap efektivitas vaksin Tiongkok

Eksperimen Tiongkok Campur Vaksin COVID-19Ilustrasi Vaksin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Opsi pertama adalah mengatur dosis vaksin. Interval antara dosis atau meningkatkan jumlah dosis. Lalu, adalah dengan menyuntikkan vaksin dengan teknologi yang berbeda.

Sebenarnya, menyuntik vaksin dengan jenis yang berbeda, saat ini belum direkomendasikan di Tiongkok. Namun, sejumlah ahli medis lokal, setuju metode tersebut diterapkan.

Dilansir South China Morning Post, ini opsi yang dilempar Gao jadi sebuah serangan frontal terhadap efektivitas vaksin produksi Tiongkok, yang terbilang rendah.

2. Tiongkok nyatakan aman, negara lain masih bimbang

Eksperimen Tiongkok Campur Vaksin COVID-19Ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Dari uji klinis serta penelitian yang dilakukan di Tiongkok, mencampur jenis vaksin COVID-19 yang berbeda, bisa dipastikan aman.

Namun, sejumlah negara seperti Inggris dan lainnya, masih meneliti apakah benar mengombinasikan jenis vaksin dalam proses penyuntikkan bisa membuat proteksi yang lebih aman.

3. Yang sudah dapat dosis kedua, bisa disuntik untuk kali ketiga

Eksperimen Tiongkok Campur Vaksin COVID-19Ilustrasi Penyuntikan Vaksin. ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS

Di sisi lain, pendapat Gao juga diamini oleh Tao Lina, ahli vaksin dari Tiongkok. Menurutnya, apa yang dikemukakan Gao cukup masuk akal karena level antibodi yang dibentuk dari vaksin produksi buatan Tiongkok masih jauh lebih rendah.

Maka dari itu, Tao menyarankan agar ada suntikan dosis ketiga yang menggunakan jenis vaksin berbeda.

"Namun, vaksinasi harus dilakukan dengan kecepatan yang penuh. Jangan tunggu sampai ada vaksin sempurna," terang Tao.

Baca Juga: 16 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya