Mantan Pejuang Pemberontak, Gustavo Petro Resmi Jadi Presiden Kolombia

Petro membawa misi kedamaian dan memberantas kemiskinan 

Jakarta, IDN Times - Gustavo Petro resmi dilantik menjadi Presiden Kolombia pada Minggu (7/8/2022), usai memenangkan pemilihan presiden pada 19 Juni lalu. Dia menjadi presiden sayap kiri pertama Kolombia, menumbangkan partai konservatif yang sebelumnya telah lebih dulu berkuasa.

Ambisi Gustavo Petro untuk memerangi ketidaksetaraan dan menciptakan perdamaian dianggap membawa angin segar bagi rakyat Kolombia. Ini menjadi kunci kemenangannya di tengah rakyat merasa frustasi dengan meningkatnya angka kemiskinan dan kekerasan di negara tersebut.

Baca Juga: Presiden Venezuela Tuduh Kolombia Berniat Serang Fasilitas Listrik

1. Perayaan pengambilan sumpah jabatan digelar merakyat untuk pertama kalinya

Upacara pengambilan sumpah jabatan Petro digelar di Bolivar Plaza Bogota pada Minggu lalu. Sesi pelantikannya itu disaksikan oleh sekitar 100 ribu undangan termasuk Raja Spanyol, Felipe VI. Selain itu, terdapat sembilan presiden Amerika Latin dan warga Kolombia lainnya yang diundang oleh Petro.

Mantan anggota kelompok pemberontak M-19 Kolombia tersebut menyebutkan bahwa Kolombia telah mendapatkan “kesempatan kedua” untuk mengatasi kekerasan dan kemiskinan, serta menerapkan kebijakan ekonomi untuk mengakhiri ketidaksetaraan.

“Saya tidak menginginkan dua negara, sama seperti saya tidak menginginkan dua masyarakat. Saya ingin Kolombia yang kuat, adil, dan bersatu,” tegas Petro, dikutip dari Reuters.

Perayaan tersebut merupakan pertanda perubahan besar bagi Kolombia, sebab pelantikan presiden sebelumnya hanya mengundang ratusan tamu VIP saja.

“Ini merupakan pertama kalinya orang-orang dari pangkalan bisa datang ke acara ini untuk menjadi bagian dari pelantikan presiden. Kami merasa terhormat berada di sini,” ujar Luis Alberto Tombe, warga Kolombia yang berasal dari suku Guambiano.

Baca Juga: Profil Gustavo Petro, Mantan Pemberontak yang Jadi Presiden Kolombia

2. Janji kampanye Petro dari mulai pemberantasan narkoba hingga kuliah gratis

Presiden Kolombia yang akan menjabat hingga 2026 tersebut menerangkan bahwa dirinya bersedia untuk memulai pembicaraan dengan kelompok bersenjata di seluruh negeri. Tak tanggung-tanggung, Petro bahkan berencana memberikan pengurangan hukuman kepada anggota kelompok itu sebagai imbalan atas informasi mengenai perdagangan narkoba.

“Kami menyerukan semua orang yang bersenjata untuk meninggalkan senjata mereka dalam kabut masa lalu. Untuk menerima manfaat hukum dengan imbalan perdamaian, sebagai imbalan atas tidak terulangnya kekerasan secara definitif,” imbau Petro.

Pria 62 tahun tersebut pun tidak segan menyebut kebijakan perang antinarkotika yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) dinilai telah gagal.

“Sudah waktunya untuk konvensi internasional baru yang yang menerima bahwa perang melawan narkoba telah gagal, yang telah menyebabkan satu juta orang Amerika Latin tewas selama 40 tahun dan menyebabkan 70 ribu orang Amerika Utara tewas karena overdosis setiap tahun. Perang terhadap narkoba memperkuat mafia dan melemahkan negara,” katanya seperti dilansir Al-Jazeera.

Di sisi lain, dia mengatakan ingin bekerja sama dengan Pemerintahan AS dan membangun skema untuk memerangi perubahan iklim. Selama masa kampanye kepresidenannya, Petro juga mengatakan akan membentuk aliansi dengan pemerhati lingkungan.

Dia berjanji untuk mengubah Kolombia menjadi “pembangkit tenaga listrik global untuk kehidupan”, dengan memperlambat deforestasi dan mengurangi ketergantungan negara pada bahan bakar fosil. Di tangan Petro, Kolombia akan berhenti memberikan lisensi baru untuk eksplorasi minyak dan melarang proyek fracking, meskipun industri minyak merupakan komoditas ekspor legal terbesar di negara tersebut.

Selain itu, Petro berencana untuk membiayai pengeluaran sosial dengan reformasi pajak 10 miliar dollar AS per tahun yang akan meningkatkan pajak pada orang kaya dan menghilangkan keringanan pajak perusahaan.

Petro juga mengatakan prioritas utama adalah memerangi kelaparan di negara yang berpenduduk 50 juta jiwa tersebut. Sementara dalam dunia pendidikan dan kesehatan, Petro telah menjanjikan pendidikan universitas negeri gratis dan mengadakan perubahan perawatan kesehatan. 

Baca Juga: Italia Sita 4,3 Ton Kokain Asal Kolombia Bernilai Jual Rp3,69 Triliun

3. Lantas, apa kata pengamat politik mengenai terobosan Petro?

Mantan Pejuang Pemberontak, Gustavo Petro Resmi Jadi Presiden KolombiaGustavo Petro (twitter.com/petrogustavo)

Menanggapi berbagai kebijakan terbaru untuk mengubah wajah Kolombia menjadi lebih baik, salah seorang ilmuwan politik di Rosario Bogota University mengatakan bahwa Petro dinilai sangat ambisius.

“Dia punya agenda yang sangat ambisius,” ujar Yan Basset seperti dilansir dari laman Associated Press News, baru-baru ini.

Meski demikian, ia mengimbau agar Petro bersikap hati-hati dan dapat memprioritaskan kebijakan terbarunya agar berjalan sesuai rencana.

“Akan tetapi dia harus memprioritaskan. Petro akan menghadapi risiko bahwa dia terlalu banyak melakukan reformasi atau (justru) tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata Basset.

Shafira Arifah Photo Verified Writer Shafira Arifah

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya