111 Hari Disandera Milisi Houthi di Yaman, WNI Akhirnya Bebas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Selama 111 hari disandera kelompok Houthi di Yaman, akhirnya awak kapal berkewarganegaraan Indonesia, Surya Hidayat Pratama, tiba selamat di Indonesia.
Surya merupakan Chief Officer yang bekerja di kapal Rwabee yang berbendera Uni Emirat Arab (UEA). Dia ditahan bersama 10 awak kapal lainnya sejak 10 Januari 2022.
Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan KBRI Muscat, KBRI Riyadh, KBRI Abu Dhabi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, akhirnya dapat membebaskan Surya dari tahanan Houthi.
Baca Juga: Usai Gencatan Senjata, Pejabat Yaman Janji Akhiri Perang dengan Houthi
1. Surya tiba dengan selamat di Indonesia
Surya tiba di Jakarta pada 25 April kemarin dengan selamat. Selanjutnya, ia akan dipulangkan ke daerah asalnya, Makassar, Sulawesi Selatan.
Menurut keterangant tertulis Kemlu RI, Selasa (26/4/2022), Surya bebas dari Houthi, kemudian diterbangkan dari Sana’a menuju Muscat, melalui fasilitas yang disediakan pemerintah Oman dan didampingi KBRI Muscat.
Selama masa penahanan, Surya telah beberapa kali melakukan komunikasi telepon dengan keluarganya.
2. Kronologi tertangkapnya Surya
Pada 3 Januari 2022, kapal Rwabee beserta seluruh awak kapal ditahan kelompok Houthi saat berlayar di perairan Al-Hudaidah Yaman. Salah satu awak kapal itu adalah Surya yang berkewarganegaraan Indonesia.
Milisi Houthi sebelumnya juga mengincar 13 kapal komersial lainnya yang tengah berlayar di Laut Merah, dengan kapal yang dilengkapi alat peledak dan ranjau. Bahkan, tiga kapal di antaranya telah dibajak di perairan Laut Merah.
Tindak pembajakan yang kerap dilakukan Houthi menimbulkan kekhawatiran terhadap kapal-kapal yang hendak berlayar di Laut Merah. Namun, klaim dari UEA dan koalisinya dibantah Houthi. Pada 8 Januari 2022, mereka menyiarkan secara live di stasiun televisi nasional isi kapal kargo yang telah disita.
Baca Juga: PBB: Houthi Sepakat untuk Setop Gunakan Tentara Anak-anak
3. Pemerintah UEA minta Houthi segera lepaskan sandera
Pemerintah UEA terus mendesak Houthi agar segera melepaskan kapal Rwabee dan ABK-nya. Wakil Tetap UEA di PBB, Lana Nusseibeh, melayangkan surat kepada PBB yang berisi bantahan pernyataan Houthi.
Nusseibeh menyebut kapal Rwabee disewa perusahaan asal Arab Saudi untuk membawa peralatan medis bagi pembangunan rumah sakit lapangan di Pulau Socotra.