155 Orang Tewas di Itaewon, Polisi Korsel Membungkuk dan Minta Maaf

Polisi mengakui kurang perhitungan terkait acara itu

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Korea Selatan (Korsel) meminta maaf atas kegagalannya mencegah tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan 155 orang tersebut.

Kepala Kepolisan Nasional Korsel, Yoon Hee Keun, meminta maaf saat menggelar konferensi pers. Ia membungkukkan badannya di depan media yang meliput.

1. Polisi tak menyangka akan ada tragedi berdesakan

Sementara itu, Kepala Biro Manajemen Ketertiban Publik dari Kepolisian Korsel, Hong Ki Hyun, mengatakan polisi tahu bahwa ada perayaan Halloween di Itaewon pada malam itu.

“Kami memang memprediksi bahwa akan banyak orang yang datang ke Itaewon, tapi kami tidak mengira akan ada tragedi berdesakan seperti ini,” kata Hong.

Hong mengakui bahwa kepolisian salah perhitungan terkait acara ini.

“Kami tidak mendeteksi adanya lonjakan kerumunan warga mendadak di Itaewon,” tuturnya.

Baca Juga: Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon Jadi 155 Orang

2. Masa berkabung nasional Korsel

Presiden Korsel Yoon Suk Yeol lantas mengumumkan masa berkabung nasional Korsel memperingati tragedi Halloween Itaewon ini.

Selama periode tersebut, semua kantor pemerintah dan misi luar negeri akan menurunkan bendera setengah tiang dan membatalkan atau menunda acara publik yang tidak penting. Pegawai negeri sipil dan pegawai lembaga publik akan memakai pita untuk menyampaikan belasungkawa.

“Ini benar-benar tragis. Bencana seharusnya tidak terjadi di jantung kota Seoul malam itu,” kata Yoon.

Ia juga menyatakan belasungkawa kepada para korban, yang mayoritas adalah anak muda berusia sekitar 20 tahun ke atas.

3. Sebanyak 30 orang masih kritis

Markas Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih ada 30 orang dalam kondisi kritis. Sementara 122 lainnya mengalami luka ringan.

Perdana Menteri, Han Duck-soo, mengatakan pemerintah akan mendeklarasikan Yongsan-gu, Seoul sebagai daerah bencana khusus dan memberikan dukungan yang diperlukan, termasuk untuk keluarga yang ditinggalkan dan yang terluka.

Baca Juga: Tragedi Itaewon, Kurangnya Edukasi Bantuan Hidup Dasar?

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya