34 WNI Korban Loker Bodong Kamboja Dipastikan Aman 

Mereka telah dievakuasi ke ibu kota Phnom Penh

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 34 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjerat lowongan kerja bodong perusahaan online scam di Kamboja berhasil dievakuasi ke ibu kota Phnom Penh setelah dibebaskan.

Berdasarkan pengakuan para WNI, mereka disekap oleh pihak perusahaan di Poipet, Kamboja. Evakuasi dari Poipet ke Phnom Penh telah dilakukan pada 12 Desember 2022 kemarin.

1. KBRI memastikan 34 WNI dalam kondisi aman dan baik

34 WNI Korban Loker Bodong Kamboja Dipastikan Aman 34 WNI diperiksa oleh Kepolisian Kamboja. (dok. KBRI Phnom Penh)

KBRI Phnom Penh secara intensif juga melakukan koordinasi dengan Kepolisian Kamboja serta imigrasi Kamboja untuk melakukan evakuasi.

“Tim Perlindungan WNI KBRI Phnom Penh telah menemui para WNI untuk memastikan mereka dalam keadaan baik dan aman. Selanjutnya, tim akan melakukan pendalaman dan identifikasi korban TPPO dan proses pemulangan ke Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Kamboja, Sudirman Haseng, dalam keterangannya, Rabu (14/12/2022).

34 WNI tersebut kini ditampung di Central Police di Kompleks Kementerian Dalam Negeri Kamboja di Phnom Penh untuk menjalani proses wawancara dan penyelidikan oleh polisi Kamboja dan diperkirakan memakan waktu tiga hingga lima hari.

Baca Juga: PM Kamboja Positif COVID-19 Setibanya di Bali

2. Jumlah korban penipuan lowongan kerja terus bertambah

34 WNI Korban Loker Bodong Kamboja Dipastikan Aman Para WNI korban penipuan loker bodong Kamboja dipulangkan. (dok. KBRI Phnom Penh)

Sejak Januari 2020 hingga Oktober tahun 2022, KBRI Phnom Penh telah menangani kasus korban penipuan online sebanyak 679 orang dan jumlahnya terus bertambah.

“Kami prihatin dengan banyaknya kasus serupa yang terus bermunculan. Kita perlu memperkuat langkah pencegahan sejak dari hulu,” kata Sudirman.

3. Setelah dipulangkan masih ada WNI yang nekat kembali ke Kamboja

34 WNI Korban Loker Bodong Kamboja Dipastikan Aman Contoh lowongan kerja palsu yang merekrut WNI ke Kamboja. (dok. Migrant Care)

Deteksi dini di hulu menjadi kunci dari upaya pencegahan terjadinya kasus ini berulang kembali.

Pemerintah senantiasa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah, menjaga dan melaporkan modus-modus penipuan kerja ke luar negeri di media sosial.

“Dari pendalaman kasus selama ini, tidak semua WNI adalah korban. Ada juga di antara mereka yang menjadi perekrut, bahkan ada yang setelah dipulangkan, malah kembali lagi bekerja di perusahaan serupa,” ungkap Sudirman.

KBRI Phnom Penh saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan Imigrasi Kamboja untuk proses penyelidikan dan pemulangan ke-34 WNI tersebut.

Baca Juga: 52 WNI Korban Tipu Lowongan Kerja Bodong Kamboja Dipulangkan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya