5 Ribu Siswi Keracunan, Iran Tangkap Terduga Pelaku

Iran tangkap sejumlah orang, termasuk orang tua murid

Jakarta, IDN Times - Iran mengumumkan bahwa mereka telah melakukan penangkapan terhadap sejumlah yang diduga menjadi penyebab keracunan massal. Setidaknya 5 ribu anak sekolah perempuan telah positif keracunan, yang merupakan jumlah kumulatif sejak pertama kali kasus ini muncul. 

Kasus keracunan ini telah terjadi sejak November 2022 lalu dan masih berlanjut hingga sekarang. Korbannya pun mayoritas adalah perempuan.

Yang terakhir, kasus keracunan massal kembali terjadi pekan lalu di mana puluhan siswi dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Insiden ini terjadi di Provinsi Hamedan barat, Zanjan dan Azerbaijan Barat serta Fars juga Alborz.

Baca Juga: Ratusan Siswi Iran Diracun, Khamenei: Hukum Berat Pelaku

1. Sejumlah orang ditangkap termasuk orang tua murid

Dilansir Arab News, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa jika benar pelakunya tertangkap, ia tidak akan dimaafkan.

Kementerian Dalam Negeri Iran menyatakan bahwa sejumlah orang yang diduga memproduksi zat berbahaya. Mereka ditangkap di enam provinsi, termasuk salah satunya adalah orang tua murid. Penyelidikan pun saat ini sedang dilakukan terhadap sejumlah terduga tersebut.

Baca Juga: Keracunan Kembali Terjadi di Iran, Puluhan Siswi Dilarikan ke RS

2. Demo melanda Iran akibat kasus keracunan ini

Sementara itu, demonstrasi melanda sejumlah kota di Iran setelah ratusan siswi di berbagai penjuru negeri diduga keracunan. Di Teheran Barat, unjuk rasa yang dilakukan oleh para orang tua di luar gedung Kementerian Pendidikan pada Sabtu (4/3/2023) berubah menjadi demonstrasi antipemerintah.

“Basij, Pengawal, kalian adalah Daesh kami," teriak pengunjuk rasa yang menyamakan Pengawal Revolusi dan pasukan keamanan lainnya dengan kelompok militan ISIS. Protes serupa juga diadakan di Isfahan dan Rasht.

Unggahan di media sosial memperlihatkan para siswi yang dibawa kerumah sakit dengan ambulans atau bus, sementara anak-anak lainnya dibawa pulang oleh orang tua mereka. Dalam unggahan lainnya, gadis-gadis tersebut terlihat sedang dirawat lantaran mengalami gejala mual, sakit kepala, dan jantung berdebar-debar.

Baca Juga: Anaknya Keracunan, Wali Murid di Iran Demo Turunkan Pemerintah

3. Diduga anak perempuan jadi sasaran kelompok Islam garis keras

Gelombang aksi muncul setelah pemerintah mengatakan, pada Sabtu, bahwa para penyelidik menemukan sampel yang mencurigakan dalam insiden tersebut.

"Dalam studi lapangan, telah ditemukan sampel yang mencurigakan, yang sedang diselidiki, untuk mengidentifikasi penyebab penyakit para murid. Hasilnya akan dipublikasikan sesegera mungkin," kata Menteri Dalam Negeri, Abdolreza Rahmani Fazli.

Menteri Kesehatan Iran menyebut para korban mengalami gejala serangan racun ringan. Sementara beberapa pejabat lainnya menduga gadis-gadis tersebut menjadi sasaran kelompok Islam garis keras, yang menentang pendidikan pada anak perempuan.

 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya