5 Tahun Eksodus, Komisi HAM PBB Kunjungi Rohingya di Bangladesh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisaris Tinggi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Michelle Bachelet mengunjungi kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh. Bachelet tiba di Bangladesh pada Minggu (14/8/2022) kemarin.
Lima tahun usai eksodus Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh, persoalan ini tak kunjung selesai. Pengungsi Rohingya menolak pulang ke Myanmar sampai mereka dijamin keselamatannya dan diberikan status kewarganegaraan.
Baca Juga: Bangladesh Minta Bantuan China terkait Permasalahan Pengungsi Rohingya
1. Komisioner Tinggi HAM PBB akan berkunjung ke Cox’s Bazar
Selama kunjungannya, Bachelet akan bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. Ia juga akan bertemu dengan Komnas HAM di Bangladesh dan perwakilan masyarakat sipil.
“Bachelet direncanakan akan bertemu dengan para pengungsi Rohingya di distrik perbatasan kamp Cox’s Bazar,” sebut pernyataan dari Komisi Tinggi HAM PBB, dalam laman resminya, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Bangladesh Demo, Minta Dipulangkan ke Myanmar
2. Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta Rohingya
Editor’s picks
Saat ini, Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya asal Myanmar. Sebagian besar dari mereka melarikan diri ke Bangladesh pada Agustus 2017.
Bachelet juga diminta untuk menekan pemerintah Bangladesh dalam memperbaiki situasi HAM di negara itu. Pasukan keamanan Bangladesh dituding membunuh ribuan orang dalam penembakan yang direkayasa.
“Bangladesh berharap mekanisme Komisaris Tinggi HAM PBB dapat menyaksikan sendiri bagaimana negara ini melakukan keajaiban dalam pembangunan, termasuk adanya HAM,” kata PM Sheikh Hasina, menepis dugaan tersebut.
Baca Juga: 14 Jenazah Diduga Pengungsi Rohingya Terdampar di Pantai Myanmar
3. Ada dugaan Bangladesh membuat Rohingya tidak betah
Sementara itu, ada dugaan bahwa Bangladesh juga membuat para pengungsi Rohingya tidak betah dan memaksa mereka pindah ke pulau yang sudah disiapkan.
Saat ini, dilaporkan bahwa sejumlah sekolah di Cox’s Bazar telah ditutup dan para pengungsi Rohingya sudah tidak boleh berjualan di pasasr penampungan.