Ada 65 Kasus Kematian, Korut Klaim Berhasil Kendalikan COVID-19

Meski Korut menyebutnya penyakit demam, bukan COVID-19

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pihaknya dapat mencapai hasil yang cukup baik dalam mengatasi wabah COVID-19 yang sedang melanda negaranya.

Menurut media pemerintah KCNA, Korut melaporkan 263.370 orang lagi yang sakit demam dan dua kasus kematian. Total warganya yang dilaporkan menderita demam menjadi 2,24 juta dan 65 kasus kematian. Namun, negara komunis ini tidak melaporkan kasus tersebut sebagai kasus infeksi COVID-19.

Baca Juga: COVID-19 Menggila di Korut, WHO Minta Kim Jong-un Terbuka Soal Data

1. Dilaporkan aktivitas masih berjalan

Ada 65 Kasus Kematian, Korut Klaim Berhasil Kendalikan COVID-19Suasana di sekitar wilayah perbatasan Korea Utara-Korea Selatan. (Pixabay.com/wreindl)

KCNA melaporkan pada Jumat (20/5/2022), sejumlah aktivitas kini kembali aktif dan berlanjut, sebut saja kegiatan pertanian dan pabrik-pabrik kembali aktif.

“Bahkan di bawah situasi darurat ini, sektor industri dan proyek konstruksi skala besar masih berjalan,” sebut KCNA.

Baca Juga: Korea Utara Laporkan Kasus Kematian Pertama COVID-19

2. Sulit menghitung jumlah pasti orang terinfeksi COVID-19 di Korut

Ada 65 Kasus Kematian, Korut Klaim Berhasil Kendalikan COVID-19Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, saat memimpin rapat Kongres Korea Utara. (Twitter.com/Korea_Friend_UK)

Sementara itu, para pejabat di Korea Selatan mengungkapkan bahwa sulit untuk menghitung jumlah orang Korut yang terinfeksi COVID-19 karena tidak jelas bagaimana cara negara itu menghitung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan bahwa virus COVID-19 dapat menghancurkan negara berpenduduk 25 juta tersebut. Mereka juga khawatir penyebaran yang tidak terkendali dapat menimbulkan varian baru yang lebih mematikan.

3. Kasus demam meningkat di pedesaan

Ada 65 Kasus Kematian, Korut Klaim Berhasil Kendalikan COVID-19ilustrasi Pyongyang (pixabay.com)

Pemerintah Korut melaporkan bahwa kasus demam telah menurun di Pyongyang. Namun muncul laporan bahwa ada peningkata di pedesaan.

Korsel dan Amerika Serikat juga telah menawarkan untuk membantu Korut memerangi pandemik, termasuk mengirim bantuan. Meski demikian, belum ada tanggapan dari Korut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya