AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat 

AS juga mengatakan vaksin China tak ampuh atasi COVID-19

Jakarta, IDN Times - Presiden China, Xi Jinping disebut tak mau menerima vaksin COVID-19 buatan Barat meski ada tantangan tersendiri di China terkait kasus baru yang mulai meningkat.

Pekan lalu, sejumlah wilayah di China dilanda unjuk rasa terkait pembatasan COVID-19 yang mulai membuat warga frustasi. Hal ini juga terkait dengan kebijakan nol-COVID China yang dirasa makin membatasi pergerakan warga.

Baca Juga: Erick Thohir: Bio Farma Siapkan 5-15 Juta Dosis Vaksin Indovac

1. AS menyebut vaksin China tak efektif melawan COVID-19

AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat Ilustrasi COVID-19 di Tiongkok (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (5/12/2022), Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Avril Haines mengatakan bahwa China tidak mau mengambil vaksin buatan Barat.

“Melihat soal protes di China ini, Xi Jinping memang tiadk mau mengambil vaksin yang lebih baik buatan Barat dan malah mengandalkan vaksin China yang tidak efektif melawan Omicron,” kata Haines.

China memang belum menyetujui vaksin COVID-19 buatan asing dan lebih memilih vaksin yang diproduksi dalam negeri dan tetap menerapkan kebijakan nol-COVID-19.

Baca Juga: Korsel Kerahkan Jet Tempur, Siap Hadang Pesawat Bom Rusia-China

2. Tidak ada tanda-tanda China akan mengambil vaksin dari Barat

AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat www.modernatx.com

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa saat ini memang tidak ada tanda-tanda China akan menyetujui vaksin buatan Barat.

“Tampaknya cukup tidak masuk akal bahwa China akan memberi lampu hijau pada vaksin Barat pada saat ini,” ucap pejabat AS tersebut.

Baca Juga: Indonesia Punya Pabrik Vaksin COVID, Didukung Teknologi China

3. Setelah didemo, China disebut mulai longgarkan aturan COVID-19

AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

China perlahan melonggarkan aturan terkait penyebaran virus COVID-19 usai diberondong sejumlah unjuk rasa. China memutuskan untuk mencabut lockdown atau penguncian wilayah di sejumlah kota.

Meski masih ada penambahan kasus yang cukup tinggi, sejumlah bisnis dan toko-toko pun diizinkan untuk buka kembali.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya