AS Sebut Rusia Sebar Hoaks soal Lab Biologis di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) menyebut informasi terkait laboratorium biologis yang berlokasi di Jakarta merupakan informasi palsu.
Sebuah laporan yang berasal dari penyelidikan Rusia membeberkan bahwa AS masih melanjutkan penelitian biologis dan memiliki laboratoriumnya di Indonesia. Rusia juga menuduh AS punya laboratorium berbahaya di Ukraina.
Baca Juga: Rusia: Meski Dilarang, AS Tetap Operasikan Lab Biologis di Jakarta
1. Menyebarkan informasi palsu adalah senjata Rusia
Mengutip laman Kementerian Luar Negeri AS, Selasa (31/5/2022), AS menyebut bahwa Rusia selalu menggunakan senjata menyebarkan informasi palsu soal AS.
“Disinformasi adalah salah satu senjata Kremlin yang paling penting. Mereka menciptakan dan menyebarkan narasi palsu untuk secara strategis memajukan tujuan Kremlin,” demikian pernyataan Kemlu AS.
AS juga menyebut disinformasi yang disebarkan Kremlin membuat publik bingung, terutama terkait invasi Rusia di Ukraina.
“Karena kebenaran tidak berpihak pada Kremlin, maka intelijen Rusia membuat situs yang berpura-pura menjadi media untuk menyebarkan kebohongan,” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga: Inflasi Rusia Tak Terkontrol, Rusia Defisit Anggaran Rp259 Triliun
2. AS sebut Rusia terus bekerja bertentangan dengan norma internasional
Kemlu AS menambahkan bahwa disinformasi adalah cara yang paling cepat dan murah untuk mengacaukan masyarakat.
“Meskipun telah diekspos karena terlibat dalam kegiatan disinformasi ini berkali-kali, Rusia terus menerus bekerja menyebarkan berita palsu yang bertentangan dengan norma internasional dan stabilitas global,” sebut Kemlu AS lagi.
Menurut media Rusia, Sputnik, laboratorium ini berlokasi di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Lab ini berada di tengah kompleks perumahan lembaga pemerintah Indonesia, yaitu laboratorium NAMRU-2, laboratorium Angkatan Laut AS di mana patogen dan virus berbahaya disimpan dan diteliti.
Baca Juga: Bahar bin Smith Didakwa Sebar Hoax Dalam Ceramah Maulid Nabi Muhammad
3. Penelitian diam-diam di Indonesia
Dilansir dari Sputnik, NAMRU yang berbasis di Guam dan di bawah yayasan Rockfeller didirikan pada 1955. Sedangkan, cabangnya di Jakarta dibuka pada 1970 untuk meneliti penyakit menular yang berpotensi ada kepentingan militer di Asia.
Pada 2006, NAMRU-2 yang mempunyai status pusat kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan beberapa kasus H5N1 di Indonesia.
Indonesia meminta laboratorium untuk membagikan sampel dengan Pusat Pengendalian Penyakit AS (US Centers for Disease Control atau CDC), yang juga berafiliasi dengan WHO dan secara khusus meminta agar AS tidak mentransfernya kepada organisasi lain.