Austria Usir 4 Diplomat Rusia, Kenapa?

Mereka diminta meninggalkan Wina paling lambat pekan depan

Jakarta, IDN Times - Austria mengusir empat diplomat Rusia karena dugaan bekerja tidak sesuai dengan status diplomatiknya. Austrlia meminta dua diplomat Rusia di Kedutaan Besar Rusia di Wina dan dua lainnya yang bekerja dalam misi Moskow untuk PBB, untuk segera angkat kaki.

"Para diplomat itu diduga telah bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya," begitu pernyataan Kementerian Luar Negeri Austria dikutip DW, Jumat (3/1/2023).

1. Paling lambat harus cabut pekan depan

Kemlu Austria juga menegaskan keempat diplomat Moskow ini harus meninggalkan Wina paling lambat 8 Februari 2023, atau pekan depan. Disebutkan pula, dua diplomat yang ditempatkan di misi Rusia untuk PBB bertindak tidak sesuai dengan kesepakatan Austria dan PBB.

"Mereka dinyatakan sebagai orang yang tidak dapat diterima (personae non gratae) sesuai dengan Pasal 9 Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik," lanjut pernyataan itu.

Baca Juga: Armenia Desak Rusia Selesaikan Blokade Nagorno-Karabakh

2. Tidak diungkapkan alasannya

Austria Usir 4 Diplomat Rusia, Kenapa?ilustrasi tindakan spionase (pixabay.com/WikiImages)

Kemlu Austria juga tidak mengungkapkan secara jelas tindakan seperti apa yang dilakukan empat diplomat Rusia ini. Namun, beberapa pihak menduga tindakan yang dimaksud berkaitan dengan operasi spionase.

Wina sudah terkenal sebagai lokasi mata-mata, di mana sejumlah negara menempatkan agen rahasia mereka dengan label diplomat dan memberikan kekebalan diplomatik. Pengusiran ini juga cukup mengejutkan, karena Austria selama ini terkenal cukup netral.

3. Pernah mengusir diplomat Rusia pada 2020

Austria Usir 4 Diplomat Rusia, Kenapa?instagram.com/dnovohatskaya_photo

Sebenarnya, pada 2020 lalu, Austria juga pernah mengusir satu diplomat Rusia karena disebut melanggar Konvensi Wina yang mengatur hak istimewa dan kekebalan diplomat.

Sebuah koran lokal di Wina bahkan menyebut Rusia sudah bertahun-tahun terlibat dalam kegiatan mata-mata sebuah perusahaan teknologi tinggi Austria, dengan dukungan warga lokal. Namun, koran tersebut tidak membeberkan perusahaan mana yang dimaksud.

Baca Juga: Kehabisan Tenaga Kerja, Austria Buka 250 Ribu Lowongan buat Indonesia

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya