Baku Tembak Militer Sudan dan RSF Masuk Hari Kedua 

Khartoum masih membara

Jakarta, IDN Times - Pertempuran sengit di seluruh penjuru Sudan memasuki hari kedua. Baku tembak antara militer Sudan dan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) masih membara di ibu kota Khartoum.

Dilansir dari CNN, Senin (17/4/2023), pertempuran juga terjadi di kota timur Port Sudan dan di wilayah Darfur.

Setidaknya 56 orang telah tewas dan hampir 600 orang lainnya terluka dalam bentrokan tersebut.

1. Lokasi penting di Khartoum telah diduduki RSF

Kepala paramiliter Sudan, Mohamed Hamdan Dagalo mengklaim telah merebut sebagian lokasi penting di Khartoum seperti istana presiden dan bandara internasional serta markas Komando Umum.

RSF merilis pernyataan di mana mereka juga mengaku telah menguasai Bandara Meroe yang terletak di utara negara tersebut.

Namun, klaim ini dibantah oleh militer Sudan di mana ditegaskan bahwa militer telah mempertahankan kendali atas lokasi dan kantor pemerintah.

Baca Juga: Perang Pecah di Sudan, 56 Orang Tewas

2. Perang saudara di Sudan

RSF sendiri merupakan kelompok paramiliter yang cukup berpengaruh di Sudan. Dibentuk sejak perang Darfur tahun 2013, RSF dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

Dagalo saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Kedaulatan Sudan yang berkuasa, atau lebih dikenal sebagai Hemedti.

Jumlah pasukan RSF diperkirakan ada 100 ribu orang di seluruh Sudan, bahkan bisa lebih.

3. RSF menuding militer menyerang terlebih dahulu

Sementara itu, Dagalo menuding militer Sudan telah melanggar gencatan senjata yang ditengahi oleh PBB pada Minggu malam.

“Kami diserang dari segala arah. Kami harus berjuang mempertahankan diri,” ucap Dagalo.

Kebangkitan Dagalo ke tampuk kekuasaan dimulai ketika ia memimpin pasukan Janjaweed yang terkenal di Sudan. Pasukan ini peernah dituding melanggar HAM dalam konflik Darfur pada awal 2000-an.

Kelompoknya menewaskan setidaknya 118 orang dalam protes pro-demokrasi pada Juni 2019 setelah pasukan tersebut melepaskan tembakan.

Baca Juga: Sudan Membara, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI yang Jadi Korban

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya