Benarkah Anggota Parlemen Israel Pernah Datang ke Bali?

Polemik soal timnas U-20 Israel ke RI masih panas

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Israel ternyata pernah menghadiri sebuah sidang di Bali pada Maret 2022 lalu.

Hal ini terkuak dari unggahan akun Instagram @tasspijar yang memperlihatkan dua anggota parlemen Israel yang datang ke Bali, dalam rangka menghadiri konferensi International Parliamentary Union (IPU).

Akun @tasspijar menuding bahwa Gubernur Bali I Wayan Koster tidak konsisten dengan sikapnya yang baru-baru ini menolak drawing Piala Dunia U-20, yang sedianya akan digelar di Bali pada 31 Maret 2023 ini.

Keputusan ini diambil FIFA setelah Gubernur Bali Wayan Koster menolak undian diadakan di wilayahnya, yang dinilai sebagai bentuk penolakan kedatangan Israel ke Indonesia.

Baca Juga: Ganjar Tolak Israel Main di Piala Dunia U-20 Indonesia: Amanat PDIP

1. Dua anggota parlemen Israel memang pernah menghadiri sidang IPU di Bali

Dua anggota Knesset atau parlemen Israel, Avi Dichter dari Partai Likud dan Nira Shpak dari Yesh Atid, memang memimpin delegasi Israel ke konferensi IPU pada 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali.

Dilansir Jerusalem Post, Senin (27/3/2023), kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama anggota parlemen Israel ke Indonesia, di mana dua negara ini tidak memiliki hubungan bilateral.

Disebutkan bahwa Dichter terpilih menjadi ketua IPU untuk memerangi terorisme. Menurut laman Israel Hayom, bendera Israel terlihat berkibar di Nusa Dua Bali, di antara bendera negara anggota IPU, termasuk bendera negara-negara Arab, yang juga mengirimkan perwakilan parlemennya.

2. Pernyataan soal kunjungan resmi Israel ini ditolak Indonesia

Benarkah Anggota Parlemen Israel Pernah Datang ke Bali?Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon (IDN Times/Linda Juliawanti)

Sementara itu, delegasi DPR RI menolak klaim sepihak Israel terkait pernyataan kunjungan resmi ke Indonesia ini.

Dikutip dari ANTARA, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menegaskan, tidak ada official visit atau kunjungan resmi.

“Tidak ada kunjungan resmi. Mungkin itu bagian dari upaya mereka menyampaikan ke kepentingan domestik mereka. Indonesia tetap berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak normalisasi hubungan dengan agresor, dalam hal ini Israel,” tegas Fadli, tahun lalu.

Dia menambahkan, Indonesia sebagai tuan rumah Sidang Majelis ke-144 IPU, wajib untuk mengundang 178 negara anggotanya. Israel sendiri merupakan anggota dari IPU.

Dengan demikian, Indonesia pun mengeluarkan visa untuk delegasi parlemen Israel agar mereka bisa menghadiri sidang.

“Aturannya IPU tidak boleh ada yang tidak diundang, sehingga semua anggota pasti diundang,” ucap Fadli lagi.

3. Polemik penolakan tim U-20 Israel datang ke Indonesia

Benarkah Anggota Parlemen Israel Pernah Datang ke Bali?Gubernur Bali Wayan Koster (Dok.IDN Times/Wayan Koster)

Tak cuma dari organisasi masyarakat Islam, penolakan terhadap kehadiran Israel juga muncul dari sejumlah pejabat publik.

Gubernur Bali Wayan Koster, terang-terangan menolak kehadiran Israel di wilayahnya. Koster mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, ditembuskan kepada PSSI terkait penolakannya terhadap kehadiran Israel.

Buntut dari surat itu, undian Piala Dunia U-20 akhirnya dibatalkan. Hingga kini, PSSI masih menunggu arahan FIFA terkait keberlangsungan undian turnamen.

Baca Juga: Kemenpora akan Komunikasi dengan Kepala Daerah yang Tolak Israel

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya