Biden Dikritik karena Tunda Tembak Balon Diduga Mata-Mata China

Balon diduga mata-mata China sudah ditembak militer AS

Jakarta, IDN Times - Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Tom Cotton, mengkritik langkah Presiden Joe Biden yang menunggu berhari-hari untuk menembak jatuh, sebuah balon yang diduga mata-mata dari China.

Cotton menyebut Biden menunjukkan kelemahannya terhdap China, dan sejak awal berusaha untuk merahasiakan adanya pelanggaran wilayah udara AS.

“Kita seharusnya langsung menembak jatuh balon ini saat masih di atas Kepulauan Aleution. Kita seharusnya tidak pernah membiarkannya terbang di seluruh benua Amerika,” kata Cotton, dikutip dari Channel News Asia, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Jet Tempur China Dekati Pesawat AS di Laut China Selatan 

1. Balon ditembak jatuh oleh jet tempur F-22

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan, balon itu ditembak jatuh oleh satu jet tempur F-22 yang meluncur dari pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia.

Penembakan dilakukan tak lama setelah aktivitas penerbangan di sekitar pantai Carolina Selatan dihentikan dengan alasan keamanan. Kemudian penerbangan dilanjutkan pada Sabtu sore (28/1/2023).

Rabu (1/2/2023), Biden disebut telah mengeluarkan perintah untuk menembak balon. Namun, Pentagon merekomendasikan agar menunggu balon bergeser ke perairan terbuka, demi melindungi warga sipil dari puing-puing balon yang berjatuhan.

“Presiden Joe Biden sudah memutuskan untuk tidak menembak balon saat melayang di atas Montana, karena ada kekhawatiran militer AS soal kemungkinan penyebaran puing,” ucap salah satu pejabat tersebut.

2. China sebut reaksi AS berlebihan

Sementara, Kementerian Luar Negeri China mengungkapkan protes keras terhadap AS yang menggunakan kekuatan untuk menyerang “pesawat sipil tak berawak”.

Kritik itu muncul karena AS dinilai bereaksi berlebihan. Penembakan juga dianggap China sebagai pelanggaran serius terhadap praktik internasional.

China mengatakan "akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan sah perusahaan yang relevan, dan pada saat yang sama berhak untuk mengambil tanggapan lebih lanjut yang diperlukan".

Kehadiran balon udara itu berdampak pada hubungan Washington-Beijing yang sempat membaik. Akibat munculnya balon diduga mata-mata ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan kunjungannya ke China yang seharusnya dilakukan pada 3 Februari lalu.

Baca Juga: Makin Lengket, Rusia-China Latihan Militer Bersama di Laut China Timur

3. Blinken akan berkunjung ketika situasi sudah kondusif

Biden Dikritik karena Tunda Tembak Balon Diduga Mata-Mata ChinaMenlu AS Anthony J. Blinken saat diwawancarai oleh IDN Times pada Selasa (14/12/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Blinken dikabarkan telah memberitahu eks Menteri Luar Negeri China yang saat ini menjabat sebagai Direktur Komisi Pusat Luar Negeri China, Wang Yi, soal penundaan kunjungannya.

Blinken mengatakan insiden di malam seharusnya ia terbang ke China adalah tindakan tidak bertanggung jawab oleh China, namun ia tetap berkomitmen akan berkunjung ke Beijing jika kondisi sudah memungkinkan.

Namun, Blinken tidak menentukan tanggal pengganti kapan dia akan pergi ke China, serta fokus saat ini adalah menyelesaikan insiden balon diduga mata-mata tersebut.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya