China Disebut Dirikan 100 Kantor Polisi di Luar Negeri 

China mengklaim kantor polisi ini adalah tim tanggap COVID

Jakarta, IDN Times - China diduga telah mendirikan lebih dari 100 kantor polisi di luar negeri untuk memantau warganya, termasuk ekspatriat.

Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Safeguards Defenders, yang berbasis di Madrid, Spanyol, menyebutkan pihaknya menemukan bukti bahwa China mengoperasikan 48 kantor polisi di luar negeri.

Sebelumnya pada September 2022, China dilaporkan telah mengoperasikan 54 kantor polisi yang sama di luar negeri juga.

Baca Juga: AS Sebut China Tolak Vaksin COVID-19 Buatan Barat 

1. Disebut sebagai inisiatif bersama

China Disebut Dirikan 100 Kantor Polisi di Luar Negeri Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Dilansir dari CNN, Senin (5/12/2022), pegiat HAM ini memeriksa peran dari kantor polisi China yang didirikan di sejumlah negara ini.

“Disebutkan bahwa pendirian kantor polisi ini memang inisiatif bersama antara China dan beberapa negara Eropa, termasuk Italia, Kroasia, Servia, dan Rumania dalam uji coba ekspansi,” sebut laporan ini.

Namun, Safeguard Defenders sempat menyisir dokumen resmi China dan juga beberapa sumber terkait, bahwa kantor polisi di luar negeri ini didirikan seolah-olah untuk membantu kebutuhan ekspatriat China di luar negeri.

2. Pulangkan paksa warga China

Tak hanya itu, Safeguards Defenders juga menyebut, ada seorang warga China dipaksa pualng oleh agen yang menyamar di kantor polisi China yang berada di pinggiran Kota Paris.

Selain itu, dilaporkan juga ada dua warga China yang sedang berada di pengasingan Serbia dan Spanyol, lalu dipulangkan secara paksa.

Baca Juga: ASEAN dan China Kembali Bahas Laut China Selatan 

3. China membantah keras laporan ini

Laporan pegiat HAM Spanyol ini lantas dibantah China. Negeri tirai bambu ini mengklaim kantor-kantor tersebut adalah bagian dari tim tanggap COVID-19.

“Kami harap pihak-pihak terkait tidak membesar-besarkan untuk menciptakan ketegangan. Menggunakan isu ini untuk mencoreng nama China,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri China.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya