Ditegur AS, Israel Batal Bangun Permukiman di Tepi Barat 

Dubes Israel dipanggil ke Kemlu AS

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) telah melayangkan teguran diplomatik kepada Israel terkait rencana negara tersebut membangun permukiman di Tepi Barat.

Sebelumnya, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa rencana pembangunan sembilan permukiman di Tepi Barat sudah disahkan dan akan terus dilanjutkan.

Dilansir dari NBC, Jumat (24/3/2023), Duta Besar Israel untuk AS Mike Herzog, yang berkedudukan di Washington DC, dipanggil ke Kementerian Luar Negeri AS, di mana Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman memprotes rencana Israel tersebut.

Usai ditegur AS, pemerintahan Netanyahu akhirnya membatalkan rencana pembangunan permukiman tersebut.

1. Permukiman baru tidak akan dibangun di Tepi Barat

Ditegur AS, Israel Batal Bangun Permukiman di Tepi Barat (Ilustrasi jalur Gaza) ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma

Pemerintahan Netanyahu pun akhirnya menegaskan bahwa tidak akan lagi dibangun permukiman di utara wilayah Tepi Barat.

“Keputusan Knesset (parlemen Israel) untuk membatalkan bagian dari UU Pelepasan mengakhiri UU yang diskriminatif dan memalukan, yang mencegah orang Yahudi tinggal di wilayah utara Tepi Barat, yang merupakan bagian dari tanah air kami,” sebut pernyataan dari parlemen, dikutip dari Times of Israel.

Kalimat selanjutnya pun menegaskan bahwa pemerintah Netanyahu tidak berniat membangun komunitas baru di wilayah tersebut.

Sekitar 600 ribu orang Yahudi kini diketahui tinggal di 140 permukiman yang dibangun sejak Israel menduduki Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada 1967 lalu.

Baca Juga: Tepi Barat Panas! 2 Warga Israel dan 1 Warga Palestina Tewas

2. AS sempat kecewa dengan rencana Israel

Ditegur AS, Israel Batal Bangun Permukiman di Tepi Barat Ilustrasi Palestina (Dok. Google Map)

Sebelumnya, AS sempat menyuarakan kekecewaan mendalam atas keputusan Israel memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang merupakan wilayah Palestina yang mereka duduki.

“AS sangat menentang langkah-langkah sepihak yang memperburuk ketegangan, merusak kepercayaan antara para pihak dan merusak Two State Solution,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean Pierre, bulan lalu.

3. Ketegangan Israel dan Palestina masih cukup tinggi

Ditegur AS, Israel Batal Bangun Permukiman di Tepi Barat Ilustrasi - Seorang pria Palestina berdoa ketika polisi Israel berkumpul selama bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, Jumat (7/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad)

Sementara itu, ketegangan antara Israel dan Palestina pun masih cukup intens. Salah satu pemicunya adalah komentar dari Menteri Keuangan Israel Bezael Smotrich yang menyatakan bahwa tidak ada yang namanya bangsa Palestina.

Komentarnya ini lantas menuai kecaman dan kritik keras dari berbagai pihak, termasuk AS. Sejumlah negara-negara berpenduduk Muslim pun geram dengan komentar Smotrich, tak terkecuali Indonesia.

Baca Juga: Israel Sahkan UU yang Bisa Lindungi PM Benjamin Netanyahu

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya