Dubes Rusia: Indonesia Tulus Mau Damaikan Kami dengan Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menjelang satu tahun perang Rusia dan Ukraina, kondisi bukan membaik, tetapi makin cukup memburuk. Sejumlah pihak mempertanyakan kapan perang ini akan berakhir.
Terkait dengan perang tersebut, Indonesia telah mencoba untuk mendamaikan Rusia dan Ukraina lewat lawatan Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo pada akhir Juni 2022 lalu ke dua negara tersebut dan bertemu dengan dua pemimpinnya.
"Kami sangat menghargai usaha Indonesia untuk mencoba menyelesaikan krisis ini. Namun, sayangnya, yang kita lihat bukan Presiden Ukraina yang memutuskan," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Bos Grup Wagner Rusia Ramal Perang di Ukraina Bisa Sampai 3 Tahun
1. Indonesia tulus untuk mendamaikan Rusia-Ukraina
Kala Jokowi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow tahun lalu, Vorobieva membeberkan bahwa keduanya berbincang selama dua jam. Hubungan keduanya cukup dekat hingga punya panggilan "brother" satu sama lain.
"Sekali lagi, Indonesia sangat tulus dalam upayanya membuat keadaan menjadi lebih baik. Kedua Presiden bahkan berbicara selama dua jam lamanya saat itu," ucap Vorobieva lagi.
Namun, Vorobieva menyayangkan bahwa Ukraina sepenuhnya telah dikendalikan oleh Barat, yang ingin menghancurkan Rusia, sehingga membuat konflik ini semakin panjang.
Baca Juga: Kazakhstan Tolak Permintaan Rusia untuk Usir Dubes Ukraina
2. Indonesia bisa jadi juru damai
Editor’s picks
Dalam pertemuan tahun lalu itu, Jokowi berbicara isu perdamaian dunia. Menurutnya, perdamaian dunia menjadi salah satu prioritas politik Indonesia.
"Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kyiv dan ke Moskow," ujar Jokowi dalam keterangannya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan pentingnya perdamaian dunia. Dia berharap perang Rusia dan Ukraina dapat segera selesai.
"Saya tetap menyampaikan bahwa penyelesaian damai penting, untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus bisa dibuka," ucapnya.
Jokowi menawarkan diri menjadi juru damai perang antara Rusia dan Ukraina. Sehingga, perdamaian yang diharapkan dapat segera terwujud.
"Saya telah menyampaikan Presiden Zelenskyy (Presiden Ukraina) untuk Presiden Putin, dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," ucapnya.
Baca Juga: [WANSUS] Dubes Rusia: Ukraina Mau Menang? Tak Realistis
3. Kondisi konflik Rusia dan Ukraina terkini
Pertempuran antara kedua pasukan pun terbilang masih cukup sengit.
Sebagian besar pertempuran saat ini terjadi di sekitar kota timur Bakhmut. Menurut militer Ukraina, setidaknya ada 16 pemukiman terdekat yang digempur Rusia.
Selain itu, tentara bayaran Rusia, Wagner, mengatakan juga bahwa mereka telah merebut desa Krasna Hora yang terletak di tepi utara Bakhmut.