Elon Musk Batal Beli Twitter

Twitter bakal memperkarakan Elon Musk ke jalur hukum

Jakarta, IDN Times - Elon Musk mengumumkan pembatalan pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar Amerika. Menurutnya Twitter telah melanggar beberapa kesepakatan yang ditentukan sebelumnya. Twitter pun berencana membawa Musk ke jalur hukum.

“Dewan Twitter berkomitmen menyelesaikan transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk,” kata Chairman Twitter, Bret Taylor, dilansir dari CNBC, Sabtu (9/7/2022).

1. Twitter disebut menolak menjawab soal akun palsu

Elon Musk Batal Beli TwitterPinterest

Pengacara Elon Musk menyebutkan bahwa Twitter tidak bisa menjawab sejumlah permintaan kliennya terkait akun palsu yang banyak beredar di Twitter. Pihak Musk merasa informasi tersebut penting bagi performa bisnis mereka.

Selain itu, disebutkan pula bahwa Twitter memecat salah seorang pejabat tinggi dan sepertiga tim mereka. Twitter dianggap melanggar kewajiban untuk tetap mempertahankan komponen substansi yang saat ini ada di perusahaan.

Baca Juga: Menanti Akhir Drama Investasi Elon Musk di Indonesia

2. Musk menilai Twitter wadah kebebasan berbicara

Elon Musk Batal Beli TwitterElon Musk (dok. IDN Times/Istimewa)

Perusahaan awalnya menolak tawaran itu, kemudian meminta para pemegang sahamnya untuk menyetujui kesepakatan yang diberikan pemilik perusahaan mobil listrik Tesla.

Namun, pihak Twitter didesak oleh para pemilik saham untuk memproses tawaran Musk tersebut.

"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital tempat hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk. 

Dalam catatan majalah Forbes, Musk adalah orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih senilai 273,6 miliar dolar atau sekitar Rp3,947 triliun.

3. Janji perubahan Twitter setelah dibeli Elon Musk

Elon Musk Batal Beli TwitterLogo Twitter (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Dilansir The Guardian, alasan Musk membeli Twitter adalah untuk menjadikan platform tersebut lebih baik dari sebelumnya. 

"Meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, menjadikan algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua manusia," kata dia. 

Twitter yang diluncurkan pada 2006, saat ini memiliki kapitalisasi pasar hampir 40 miliar dolar (Rp577 triliun). Jack Dorsey, salah satu pendirinya, mengundurkan diri sebagai CEO pada November 2021, menyerahkan kendali kepada Parag Agrawal, mantan CTO perusahaan.

Meski Twitter masih menjadi daya tarik utama bagi kalangan profesional seperti akademisi, intelektual, politisi dan akun pemerintah serta selebriti, tapi perusahaan tersebut tertinggal jika dibandingkan platform media sosial lain.

Facebook dan Instagram milik Meta, juga YouTube, SnapChat atau TikTok memiliki jumlah pengguna yang jauh lebih besar dibandingkan Twitter dengan sekitar 200 juta pengguna aktifnya.

Baca Juga: Elon Musk Punya Anak Kembar dengan Karyawannya Sendiri

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya