Erdogan Ngobrol dengan PM Israel, Angkat Isu Palestina

Erdogan minta agar kawasan Al-Aqsa tidak diprovokasi

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali penguatan hubungan Turki dan Israel di masa mendatang.

Erdogan melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden Israel Isaac Herzog untuk membahas hubungan bilateral kedua negara, setelah sekian lama hubungannya memburuk dalam lima tahun terakhir. Tak hanya itu, Erdogan juga menyempatkan untuk mengangkat isu Palestina. 

Dilansir dari TRT World, Rabu (22/3/2023), Herzog juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada Erdogan. 

Baca Juga: Bali Tolak Timnas Israel U-20, Surabaya Belum Berani

1. Angkat soal isu Palestina

Dalam percakapan telepon tersebut, Erdogan disebut sempat mengangkat eskalasi yang akhir-akhir ini memanas antara Israel dan Palestina.

Erdogan sempat menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas adanya tindakan kekerasan di Tepi Barat, terlebih menjelang bulan suci Ramadan.

Erdogan menambahkan, pentingnya supaya tidak ada tindakan provokasi dan ancaman terhadap kawasan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Baca Juga: 4 Atlet Israel Sudah Pernah Tanding di Indonesia

2. Turki normalisasi hubungan dengan Israel

Erdogan Ngobrol dengan PM Israel, Angkat Isu PalestinaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Tahun lalu, Turki akhirnya menormalisasi hubungannya dengan Israel, termasuk hubungan diplomatiknya.

Turki juga menunjuk lagi seorang duta besar dan konsul jenderal untuk Israel yang berkedudukan di Tel Aviv.

Sebelum Turki, ada beberapa negara Arab yang menormalisasi hubungannya dengan Israel, yakni Mesir, Yordania, Bahrain, Maroko, Sudan dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Berulah Lagi, Menkeu Israel: Tidak Ada yang Namanya Rakyat Palestina!

3. Rencana normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi

Erdogan Ngobrol dengan PM Israel, Angkat Isu PalestinaFaisal bin Farhan Al Saud. (Twitter.com/Alekhbariy en Français)

Sementara itu, Arab Saudi sudah diincar Israel untuk menormalisasikan hubungan. Langkah ini diyakini bakal mengakhiri konflik Israel dengan negara-negara Arab.

Meski begitu, langkah normalisasi akan terhambat oleh masalah Palestina yang tak kunjung usai.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud, di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos menegaskan, pihaknya tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel jika tidak ada solusi dua negara dengan Palestina.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya