FBI: Ada Dokumen Soal Nuklir Negara Asing di Rumah Trump
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI mengklaim telah menemukan dokumen rahasia terkait kemampuan senjata nuklir satu negara asing, ketika menggerebek rumah eks Presiden AS, Donald Trump, bulan lalu.
Penggeberekan oleh FBI di rumah pribadi Trump di Florida tersebut sehubungan dengan dugaan bahwa Trump membawa sejumlah dokumen saat keluar dari Gedung Putih.
Baca Juga: Rumah Donald Trump Digerebek FBI, Ada Kasus Apa?
1. Tak diketahui pasti mana negara yang dimaksud
Dilansir dari Washington Post, Rabu (7/9/2022), tim investigasi dari media tersebut mendapatkan informasi ini dari sejumlah sumber yang dirahasiakan. Namun sumber-sumber tersebut tak menyebutkan nama negara yang dokumennya dipegang Trump selama ini.
Sejak bulan lalu, The Post memberitakan bahwa FBI tengah mencari dokumen terkait nuklir negara lain saat menggerebek rumah Trump.
Baca Juga: Media Rusia Memuji Ketegangan Politik Joe Biden vs Donald Trump
2. Sejumlah dokumen penting juga ada di rumah Trump
Editor’s picks
Selain dokumen terkait nuklir negara lain ini, dokumen-dokumen penting lainnya juga ditemukan di rumah Trump. FBI menegaskan bahwa dokumen ini hanya boleh dilihat oleh tim FBI.
Sementara itu, pengacara Trump, Christina Bobb membenarkan kala itu ada sejumlah dokumen telah disita dalam penggerebekan FBI tersebut.
“Pengawasan terhadap Trump terjadi saat ia kemungkinan akan maju lagi di pemilu 2024,” kata Bobb.
Baca Juga: Biden Tuduh Trump dan Pengikutnya sebagai Ancaman Demokrasi AS
3. Trump tidak ada di rumahnya ketika FBI datang
Saat FBI menggeledah rumahnya, Trump tidak berada di lokasi. Dia sedang berada di Trump Tower, New York.
“Rumah saya yang indah di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida digeberek FBI. Mereka menggeledah rumah saya,” ujar Trump dalam pernyataannya.
Saat ini, Trump sedang diselidiki oleh Kementerian Kehakiman AS terkait dua kasus yang mengaitkan dirinya, yaitu dugaan upaya pembatalan hasil pilpres 2021 lalu dan kasus pengambilan dokumen rahasia secara tidak sah.