Ferdinand 'Bongbong' Marcos Resmi Jadi Presiden Filipina

Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr menggantikan Rodrigo Duterte

Jakarta, IDN Times - Ferdinand Marcos Jr atau akrab dikenal dengan nama Bongbong Marcos, resmi dilantik menjadi Presiden Filipina menggantikan Rodrigo Duterte. Bongbong merupakan putra dari mendiang Ferdinand Marcos, diktator Filipina.

Dalam pidatonya, Bongbong berjanji bakal mempersatukan Filipina dan akan mengutamakan rakyat. Ia juga berterima kasih kepada rakyat Filipina yang sudah memilih dirinya.

“Anda tidak akan kecewa. Jadi jangan takut,” kata Bongbong, udai dilantik pada siang hari ini, dilansir dari Al Jazeera, Kamis (30/6/2022).

Baca Juga: Bakal Jadi Ibu Negara Filipina, Ini Sosok Istri Bongbong Marcos Jr

1. Bongbong merangkap menteri pertanian Filipina

Ferdinand 'Bongbong' Marcos Resmi Jadi Presiden FilipinaFedinand 'Bongbong' Marcos. (twitter.com/ Bongbong Marcos)

Selain menjabat sebagai presiden, Bongbong juga merangkap jabatan sebagai menteri pertanian Filipina.

Ia berjanji bakal meningkatkan produksi pangan, infrastruktur, pengelolaan limbah dan pasokan energi serta memberikan dukungan penuh pada jutaan pekerja Filipina di luar negeri.

“Saya sepenuhnya memahami beratnya tanggung jawab yanh ada di pundak saya. Saya tidak menganggap enteng, tetapi saya siap untuk tugas itu,” tegas Bongbong.

Bongbong mengucap sumpah menjadi presiden Filipina di hadapan ratusan perwakilan pemerintahan lokal dan asing di Museum Nasional Filipina.

Baca Juga: Bongbong Marcos: Presiden Terpilih Filipina Putra Mantan Diktator

2. Memuji pemerintahan ayahnya

Ferdinand 'Bongbong' Marcos Resmi Jadi Presiden FilipinaBongbong Marcos (Instagram.com/bongbongmarcos)

Selain menegaskan janjinya kepada rakyat Filipina, Bongbong sempat memuji pemerintahan ayahnya di masa lalu. Dia beranggapan bahwa ayahnya telah bekerja keras untuk Filipina.

“Saya pernah kenal dengan seorang pria yang melihat negara ini maju sedikit sejak kemerdekaan, tapi dia (Marcos) mengubah segalanya,” ucap Bongbong.

“Begitu pula dengan anaknya. Kalian tidak akan mendengar alasan tak penting dari saya,” tegas Bongbong lagi.

Baca Juga: Bongbong Marcos Belum Mau Rayakan Kemenangannya di Pilpres Filipina

3. Masa kelam Filipina dalam pemerintahan Ferdinand Marcos

Ferdinand 'Bongbong' Marcos Resmi Jadi Presiden FilipinaMantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos (Dok. rappler.com)

Sejak 1972 sampai 1981, Filipina berada di bawah darurat militer. Dalam era tersebut, Filipina disebut jatuh ke dalam keadaan yang kelam. 

Amnesty International mencatat, selama masa darurat militer, Marcos telah melancarkan gelombang kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Ini termasuk puluhan ribu orang ditangkap secara sewenang-wenang, ribuan disiksa, dan dihilangkan secara paksa atau dibunuh.

Pada 1975, Marcos sendiri dalam sebuah wawancara mengatakan, lebih dari 50 ribu orang ditahan. Mereka yang ditangkap termasuk pekerja gereja, pembela hak asasi manusia, pengacara bantuan hukum, pemimpin buruh dan jurnalis.

Selama di dalam tahanan, ada pola penyiksaan dan pada tahun 1981 penelitian tentang hal itu menunjukkan ada penghilangan paksa dan eksekusi di luar proses hukum yang terjadi dari mulai tahun 1976 dan sesudahnya.

BBC juga menyebutkan terjadi korupsi dan jutaan orang Filipina hidup dalam kemiskinan ekstrem, sedangkan utang negara terus mengalami peningkatan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya