Finlandia dan Swedia Serahkan Aplikasi Keanggotaan ke NATO

Sekjen NATO menyambut niat dua negara ini untuk bergabung

Jakarta, IDN Times - Finlandia dan Swedia akhirnya menyerahkan aplikasi dan proposal mereka untuk dapat segera bergabung menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.

Finlandia dan Swedia sebelumnya merupakan negara netral. Namun, mereka mengambil keputusan besar dengan berniat bergabung ke NATO.

Baca Juga: Gabung NATO, PM Swedia Magdalena Andersson: Untuk Kepentingan Rakyat 

1. NATO sambut Finlandia dan Swedia

Finlandia dan Swedia Serahkan Aplikasi Keanggotaan ke NATOMonumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. (twitter.com/ItalyatNATO)

NATO sendiri dengan senang hati menyambut aplikasi dari kedua negara tersebut. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut, keanggotaan dua negara ini akan meningkatkan keamanan kawasan.

“Saya meyambut hangat permintaan bergabung Finlandia dan Swedia ke NATO. Keanggotaan mereka akan meningkatkan keamanan,” kata Stoltenberg dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/5/2022).

Dia menambahkan, Finlandia dan Swedia masing-masing telah menyerahkan aplikasi dalam map putih bergambar bendera negara mereka.

2. Tatanan keamanan Eropa sedang terancam

Finlandia dan Swedia Serahkan Aplikasi Keanggotaan ke NATOMagdalena Andersson, Menteri Keuangan Swedia yang berpotensi menjadi Perdana Menteri. (instagram.com/magdalenanderssons)

Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson mengatakan, keputusan ini terkait dengan keamanan rakyatnya.

Andersson mencatat bahwa keputusan itu adalah sebuah pembalikan sikap yang diambil negara selama setidaknya 200 tahun. Swedia meninggalkan kebijakan keamanan yang netral dan menegaskan bahwa bergabung dengan aliansi akan berguna bagi masa depan mereka.

Menurut Andersson, keputusan untuk meninggalkan status negara netral dilandasi oleh keamanan dan kepentingan rakyat. 

3. Turki tolak keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO

Finlandia dan Swedia Serahkan Aplikasi Keanggotaan ke NATOPresiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan. (twitter.com/Recep Tayyip Erdoğan)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan bahwa Ankara akan mengambil sikap oposisi terhadap upaya bergabungnya Swedia dan Finlandia di aliansi NATO.

Dalam sebuah konferensi pers pada Senin (16/5/22), Erdogan menegaskan akan menolak dua negara Nordik itu.

Alasan utama penolakan tersebut menurut Erdogan, karena dua negara yang dimaksud dianggap menjadi sarang teroris kelompok pemberontak Kurdi (PKK) dan cabangnya YPG. Kelompok itu telah melancarkan pemberontakan di Turki sejak 1984.

Baca Juga: Turki Berkukuh Tolak Keanggotaan Swedia-Finlandia di NATO

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya