Imbas Perang, McDonald's Tutup Permanen di Rusia 

McDonald's akan menjual semua aset bisnisnya di Rusia

Jakarta, IDN Times - Perusahaan raksasa di bidang makanan cepat saji asal Amerika, McDonald’s, mengumumkan akan menarik diri dari pasar Rusia.

Sejumlah bisnis asal Barat dilaporkan telah menarik diri dari Rusia sejak invasi negara tersebut ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Baca Juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Jerman Akan Atur Kecepatan di Jalan Tol

1. Sebanyak 850 gerai ditutup

Imbas Perang, McDonald's Tutup Permanen di Rusia Restoran McDonald's di salah satu sudut AS (Pixabay/Juergen_Betz_Haltern

Pada Maret lalu, 850 gerai yang tersebar di Rusia sudah ditutup. Sekitar 62 ribu pekerja pun terpaksa diberhentikan.

“Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di Rusia, McDonald’s Corporation akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses menjual bisnis kami,” demikian pernyataan resmi dari McDonald’s, dikutip dari Channel News Asia, Senin (16/5/2022).

“Krisis kemanusiaan yang disebabkan perang di Ukraina telah membuat McDonald’s menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis di Rusia tidak dapat dipertahankan,” lanjut pernyataan itu.

2. McDonald’s bakal jual aset

Imbas Perang, McDonald's Tutup Permanen di Rusia McDonald's (mcdonalds.co.id)

Saat ini, McDonald’s sedang mencari pembeli yang ingin mengambil alih bisnisnya di Rusia. Namun, setelah bisnis ini terjual, pemilik baru tersebut tak lagi menggunakan nama, logo, branding atau menu McDonald’s.

“Kami memiliki komitmen terhadap komunitas global dan harus tetap teguh pada nilai-nilai kami,” lanjut pernyataan itu.

Tak hanya McDonald’s, sejumlah perusahaan asing seperti H&M, Starbucks, dan IKEA juga menutup gerainya di Rusia.

3. Total 250 perusahaan telah memutuskan tutup operasi di Rusia

Imbas Perang, McDonald's Tutup Permanen di Rusia id.rbth.com

Sebuah tim dari Universitas Yale mencatat, setidaknya ada 250 perusahaan yang telah memutuskan untuk menutup operasi di Rusia sejak invasi terhadap Ukraina dimulai.

Namun, ada beberapa perusahaan multinasional AS yang tetap beroperasi di Rusia, meski ada risiko terhadap reputasinya. Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti Bunge, Mondelez, Kimberly-Clark dan Coty juga belum menyatakan keputusan perusahaan atas desakan-desakan menutup operasi di Rusia.

Baca Juga: Kondisi Perang Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Terusir dari Kharkiv

Topik:

  • Sunariyah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya