Indonesia Kutuk Keras Serangan Israel di Gaza
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan Israel dan kelompok pejuang Palestona mengumumkan gencatan senjata pada Minggu (7/8/2022) malam, waktu setempat.
Gencatan senjata ini diharapkan bisa mengakhiri perang antara Israel dan Palestina yang menewaskan 44 orang, termasuk 15 anak-anak.
Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Gaza Capai 44 Orang
1. Indonesia mengecam aksi Israel
Indonesia mengutuk keras serangan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, termasuk anak-anak.
“Indonesia mendorong PBB segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan agresi tersebut guna menghindari semakin banyaknya korban serta memburuknya situasi,” sebut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Profil Jihad Islam Palestina, Milisi Mematikan dari Gaza
2. Gencatan senjata mulai Minggu malam
Editor’s picks
Dilansir dari Al Jazeera, Senin (8/8/2022), Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata pada Minggu (7/8/2022) malam waktu setempat untuk mengakhiri perang tersebut.
Perwakilan Israel mengumumkan bahwa gencatan senjata berlaku mulai 23.30 waktu setempat. Gencatan senjata ini disebut tercapai berkat mediasi dari Mesir.
Baca Juga: Gaza Diserang, Iran: Israel Bakal Bayar Mahal atas Kebiadabannya!
3. Sasaran Israel kali ini adalah kelompok Islamic Jihad
Kelompok Jihad Islam menjadi sasaran utama pasukan Israel dalam gempuran di Jalur Gaza kali ini. Serangkaian serangan Israel dsebut sebagai antisipasi ancaman dari kelompok Islam Jihad terhadap warga sipil Israel.
Operasi militer ini diluncurkan beberapa hari usai penutupan sejumlah wilayah Israel, di dekat jalur Gaza. Penutupan dilakukan di tengah ancaman serangan dari Jihad Islam, yang ingin membalas serangan atas kematian salah satu pemimpinnya di Tepi Barat.
Jihad Islam dilaporkan telah menembakkan lebih dari 580 roket ke arah Israel sejak Jumat kemarin.