Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan

59 orang telah tewas akibat insiden ini

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengeluarkan pernyataan terkait insiden bom bunuh diri di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan, yang menewaskan 59 orang.

"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (31/1/2023).

"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang berduka dan mendoakan agar korban yang terluka dapat segera pulih," lanjut pernyataan tersebut.

1. Dikecam dunia internasional

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk keras serangan tersebut.

“Sangat menjijikkan bahwa serangan seperti itu terjadi di tempat ibadah,” tegasnya.

Padahal, pada awal pekan ini, Pangeran Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan dijadwalkan mengunjungi Islamabad. Namun perjalanannya dibatalkan lantaran cuaca dilaporkan memburuk.

Ada juga rencana kunjungan delegasi IMF ke Pakistan sebagai bagian dari proses membuka pinjaman untuk mencegah negara tersebut bangkrut.

Baca Juga: Korban Bom Pakistan Bertambah Jadi 32 Orang, Lebih dari 147 Terluka

2. Taliban Pakistan membantah jadi pelakunya

Masjid yang jadi sasaran tersebut berada di dalam kawasan markas besar kepolisian dan intelijen dan badan kontra-terorisme.

“Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif, dikutip dari BBC.

Sempat dituding sebagai pelaku, namun Taliban Pakistan membantah terlibat dalam bom bunuh diri tersebut. Ledakan terjadi sekitar pukul 13.30 siang saat salat Ashar.

3. Peshawar sering jadi sasaran bom

Taliban Pakistan yang juga dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) baru-baru ini dilaporkan meningkatkan serangan di wilayah tersebut.

TTP telah mengobarkan pemberontakan di Pakistan selama 15 tahun terakhir dan serangannya meningkat sejak November 2022 lalu.

Sementara itu, Kota Peshawar kerap menjadi sasaran serangan militan dan bom bunuh diri. Pada Maret 2022, 56 jamaah temas dalam ledakan di sebuah masjid Syiah yang didalangi oleh ISIS.

Meskipun TTP terpisah dari Taliban Afghanistan, namun naiknya kekuasaan Taliban di Kabul juga membuat mereka ingin memperluas keberadaannya terutama di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

Baca Juga: Korban Tewas Bom Masjid Pakistan Jadi 32 Orang

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya