Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 

Indonesia bakal bikin kantor khusus untuk bantu Myanmar

Jakarta, IDN Times - Usai sukses menjadi Presiden G20 dan menggelar KTT G20 di Bali, November 2022, Indonesia tahun ini memegang keketuaan ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia di ASEAN saat ini sudah berjalan, tepatnya sejak 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023. KTT ASEAN pun akan digelar dua kali yaitu pada Mei dan September 2023.

Berkaca pada Presidensi Indonesia di G20, keketuaan Indonesia ini pun banyak mendapatkan dukungan, baik dari anggota ASEAN maupun negara mitra wicara ASEAN.

Meski demikian, keketuaan Indonesia juga dibayangi sejumlah konflik internal Asia Tenggara, antara lain konflik Myanmar dan krisis Rohingya.

Berikut fakta-fakta yang dirangkum IDN Times terkait keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.

Baca Juga: India Dukung Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023

1. Menlu Retno Marsudi jadi Utusan Khusus guna selesaikan konflik Myanmar

Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu pada Rabu (11/1/2023), Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut bahwa kantor Wakil Khusus atau Special Envoy akan dibentuk dan dipimpin oleh dirinya selama keketuaan Indonesia.

Langkah yang akan diambil Indonesia akan selalu berdasar prinsip dan nilai fundamental Piagam ASEAN secara keseluruhan, antara lain kepatuhan pada supremasi hukum, pemerintahan yang baik, serta prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.

“Sebagai ketua dan sesuai amanah Lima Poin Konsensus, Indonesia akan berupaya semaksimal mungkin membantu Myanmar keluar dari krisis politik,” kata Retno, kala itu.

2. Tema dan logo ASEAN 2023

Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi perkenalkan logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. (dok. Kemlu RI)

Indonesia mengambil tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth untuk tema keketuaan tahun ini. Artinya, Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan, serta To Make ASEAN Matters berarti penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya dan penting juga relevan ke luar bagi kawasan Indo-Pasifik serta dunia.

Selain itu, logo ASEAN 2023 pun sudah diluncurkan. Logo ini telah disampaikan kepada Jokowi pada serah terima keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia di Phnom Penh. Logo ini menggambarkan langit, gunung, laut, dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia.

"Langit merupakan visualisasi dari merangkul, mengayomi. Gunung dan bumi merupakan visualisasi dari kekokohan dan kestabilan. Gunung juga disimbolkan sebagai simbol arah pertumbuhan yang optimis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas," ujar Retno.

"Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik,” sambung Retno.

Sementara lautan, secara konseptual, merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan. Simbolisasi fauna dengan profil burung Maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara karena Maleo merupakan burung khas endemik Sulawesi, Indonesia.

3. Ada anggota baru: Timor Leste

Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Di keketuaan Indonesia tahun ini, ASEAN pun memiliki anggota baru, yaitu Timor Leste. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang sejak awal mendukung masuknya Timor Leste ke ASEAN. 

Masuknya Timor Leste ini disepakati para pemimpin ASEAN saat KTT ASEAN ke-40 dan 41 di Phnom Penh, Kamboja. 

"Kami, pada prinsipnya, setuju mengakui Timor Leste sebagai anggota kesebelas ASEAN," demikian bunyi pernyataan bersama pemimpin ASEAN yang dikeluarkan kala itu.

Namun, keanggotaan Timor Leste ini memang belum penuh di mana Timor Leste bakal diberi status sebagai observer dan memperbolehkan Timor Leste mengikuti semua pertemuan ASEAN tahun ini, termasuk KTT. 

4. Indonesia ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi

Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 (Ilustrasi Asia Tenggara) www.pinterest.com

Memegang keketuaan ASEAN 2023, Indonesia juga bertekad terus menjadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.

Di tengah ancaman resesi, ekonomi Asia Tenggara diperkirakan masih lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi ASEAN akan mencapai 4,7 persen pada 2023.

Di bawah sub-tema Epicentrum of Growth, beberapa kerja sama akan diperkuat, antara lain ketahanan pangan kawasan, ketahanan energi, kesehatan, dan kerja sama keuangan.

Baca Juga: RI Special Envoy ASEAN, Menlu: Kita Bantu Myanmar Keluar dari Krisis

5. Menjaga kawasan Indo Pasifik tetap aman

Ini 5 Fakta Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 Kapal induk HMS Queen Elizabeth pulang ke Portsmouth setelah menyelesaikan misi 7 bulan di kawasan Indo-Pasifik (9/12/2021). (instagram.com/royalnavy)

Indonesia akan terus menekankan Indo-Pasifik harus didekati tidak saja dari aspek keamanan, namun juga aspek pembangunan ekonomi secara inklusif.

Indonesia akan menyelenggarakan flagship events selama keketuaannya di ASEAN, yaitu ASEAN-Indo-Pacific Forum, dengan fokus pada beberapa kegiatan, yaitu Creative Economy, Youth Conference on Digital Economy for SDGs, Infrastructure Forum, dan Business and Investment Summit.

Banyak negara memiliki konsep Indo-Pasifik. Di sinilah diperlukan sebuah sinergi, sehingga berbagai konsep tersebut tidak akan semakin memperuncing rivalitas.

Paradigma kolaborasi akan menjadi pendekatan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya