Ini Logo dan Tema Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah sukses melaksanakan presidensi G20, tahun depan Indonesia akan memegang keketuaan ASEAN. Tongkat keketuaan pun sudah diterima oleh Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo saat di KTT ASEAN, di Phnom Penh, Kamboja pada 13 November 2022.
“Keketuaan Indonesia di ASEAN akan mengambil tema: ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Retno menyampaikan bahwa Indonesia menginginkan agar ASEAN tetap penting dan relevan. To make ASEAN Matters berarti penting dan relevan ke dalam bagi rakyatnya dan penting dan relevan ke luar bagi kawasan Indo-Pasifik serta dunia.
1. Arti dari logo keketuaan Indonesia di ASEAN 2023
Selain itu, logo dari ASEAN 2023 pun sudah diluncurkan. Logo ini telah disampaikan kepada Jokowi pada serah terima keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia di Phnom Penh.
“Logo ini menggambarkan langit, gunung, laut dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia,” ucap Retno.
Retno menjelaskan, langit merupakan visualisasi dari merangkul, mengayomi. Gunung dan bumi merupakan visualisasi dari kekokohan dan kestabilan.
“Gunung juga disimbolkan sebagai simbol arah pertumbuhan yang optimis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik,” tambahnya.
Sementara lautan, secara konseptual, merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan.
“Simbolisasi fauna dengan profil burung Maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara karena Maleo merupakan burung khas endemik Sulawesi, Indonesia,” tukas Retno.
Baca Juga: [WANSUS] Asisten Sekjen PBB Bicara Krisis Dunia dan Presidensi G20 RI
2. Keketuaan akan dimulai per 1 Januari 2023
Editor’s picks
Keketuaan Indonesia di ASEAN akan dimulai per 1 Januari 2023. Retno mengakui, keketuaan Indonesia dijalankan di saat situasi dunia masih dalam kondisi yang tidak mudah, sama seperti presidensi di G20.
“Dari sisi geopolitik maupun ekonomi, situasi masih belum kondusif dan dunia masih mengalami tantangan multi-dimensi. Tantangan dari sisi geopolitik, rivalitas akan tetap tajam,” kata Retno.
Retno berharap, rivalitas ini tetap dapat dikelola, sehingga tidak muncul konflik terbuka atau perang baru lagi.
3. Sebagian pertemuan tahun depan akan digelar di Jakarta
Guna memaksimalkan penggunaan Gedung Sekretariat ASEAN, maka sebagian besar pertemuan di tingkat teknis akan diadakan di ASEAN Secretariat, Jakarta.
“Sejauh ini, untuk tahun depan saja diperkirakan akan lebih dari 50 pertemuan yang akan dilakukan di ASEAN Secretariat,” tutur Retno lagi.
Retno mengonfirmasi bahwa pertemuan pertama Menteri Luar Negeri ASEAN akan digelar pada Januari 2023 dalam bentuk retreat.
Baca Juga: Bersahabat 40 Tahun Lebih, Sri Mulyani & Retno Marsudi Bestie dari SMA