Intimidasi di People's Water Forum Bali Berdampak Buruk ke HAM

Amnesty Internasional Indonesia sayangkan intimidasi ini

Intinya Sih...

  • Amnesty Internasional Indonesia menyayangkan intimidasi dan penyerangan peserta People's Water Forum (PWF) 2024 di Bali oleh kelompok Patriot Garuda Nusantara.
  • Intimidasi dan kekerasan terhadap penyelenggara dan peserta PWF merupakan serangan serius terhadap pertemuan damai, menimbulkan kekhawatiran soal komitmen pemerintah Indonesia terhadap kebebasan berkumpul.
  • Pihak berwenang gagal melindungi peserta forum, aktivis mengalami intimidasi, pembubaran acara dengan paksaan, serta tekanan dari aparat negara untuk tidak mengadakan agenda PWF.

Jakarta, IDN Times - Amnesty Internasional Indonesia menyayangkan adanya intimidasi dan penyerangan peserta People’s Water Forum (PWF) 2024 di Bali yang diselenggarakan oleh kelompok Patriot Garuda Nusantara.

“Intimidasi dan serangan serta kekerasan terhadap penyelenggara dan peserta PWF ini merupakan serangan serius terhadap pertemuan damai. Penindasan berulang-ulang terhadap para kritikus pemerintah penimbulkan kekhawatiran serius soal komitmen pemerintah Indonesia terhadap kebebasan berkumpul dan berserikat secara damai,” kata Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid dalam keterangannya, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga: People’s Water Forum di Bali Diintimidasi dan Dipaksa Bubar

1. Pihak berwenang tak melindungi peserta forum

Intimidasi di People's Water Forum Bali Berdampak Buruk ke HAMUsman Hamid saat sesi diskusi di acara pemberian donasi pada Jumat (15/12/2023) di M Bloc, Jakarta. (dok. M Bloc Foundation)

Sementara itu, Usman juga menyayangkan tidak adanya pihak berwenang yang melindungi peserta forum di mana hal ini menunjukkan bahwa mereka gagal menjalankan kewajiban untuk melindungi hak kebebasan untuk berekspresi, berkumpul dan berserikat secara damai.

“Kontribusi terhadap pengekangan perbedaan pendapat ini bisa berdampak buruk pada pelaksanaan HAM di sebuah negara,” lanjut Usman.

“Kami menyerukan kepada pihak berwenang Indonesia untuk segera mengambil tindakan untuk mengakhiri segala bentuk intimidasi dan kekerasan terhadap pembela HAM. Pihak berwenang harus memastikan perlindungan hak-hak setiap orang, termasuk mengekspresikan pandangan mereka secara bebas tanpa rasa takut akan adanya pembalasan,” tegasnya.

2. PWF dibubarkan paksa oleh ormas

Intimidasi di People's Water Forum Bali Berdampak Buruk ke HAMPembubaran People’s Water Forum (PWF) di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar. (Dok.Istimewa)

Sekelompok aktivis yang sedang melaksanakan diskusi People’s Water Forum (PWF) di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar, diminta untuk menghentikan kegiatannya oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN), pada Senin (20/5/2024) lalu.

Spanduk-spanduk yang terpasang juga diturunkan paksa dan dibawa. Saat itu ada perdebatan antara kedua belah pihak, dan terdengar menyebutkan bahwa kegiatan ini belum ada pemberitahuan maupun izin ke pihak berwenang.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Sejumlah Kepala Negara di Sela WWF Bahas Kerja Sama Air

3. Panitia dan penyedia lokasi diintimidasi

Intimidasi di People's Water Forum Bali Berdampak Buruk ke HAMPembubaran People’s Water Forum (PWF) di Hotel Oranjje, Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar. (Dok.Istimewa)

Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Rezky Pratiwi, massa PGN beberapa kali mendatangi lokasi kegiatan, dan meminta pelaksanaan PWF 2024 untuk dihentikan. Sekadar diketahui, PWF 2024 adalah forum masyarakat sipil sebagai ruang untuk mengkritisi privatisasi air, dan mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan masyarakat.

Tiwi, sapaannya, menyebutkan beberapa orang di lokasi kegiatan mengalami intimidasi, dan puluhan ormas PGN ini membubarkan acara tersebutdengan paksaan. Ormas PGN juga melakukan pembubaran menggunakan cara-cara yang dinilai memaksa, mengintimidasi, serta melanggar hukum.

“Sebelumnya beberapa panitia mendapatkan intimidasi dan teror dari aparat negara yang meminta untuk tidak mengadakan agenda PWF. Pembatalan beberapa tempat acara juga dilakukan, karena pengelola tempat mendapatkan intimidasi,” kata Tiwi.

Baca Juga: Ada Delegasi Iran di WWF, Puan Maharani Menunggu Kabar Resmi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya