Iran Bantah Telah Bubarkan Polisi Moral 

Sempat beredar kabar bahwa Iran membubarkan polisi moral

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Iran dikabarkan resmi membubarkan unit kepolisian moral. Polisi moral inilah yang menangkapi warga yang dinilai melanggar aturan moral sesuai syariah, salah satunya adalah Mahsa Amini.

Mahsa Amini ditangkap polisi moral karena dianggap melanggar ketentuan berpakaian sesuai aturan syariah Iran. Ia pun meninggal setelah beberapa hari ditahan dengan dugaan dianiaya polisi moral.

Namun hal ini dibantah oleh pemerintah Iran lewat siaran saluran berita yang dikelola pemerintah, Al Alam.

Baca Juga: Iran Eksekusi Mati 4 Orang yang Dituduh Jadi Intelijen Israel  

1. Polisi moral tak ada hubungannya dengan peradilan

Jaksa Agung Mohammad Jafar Montazeri menegaskan bahwa polisi moral dibubarkan karena tidak adanya hubungan dengan peradilan.

Langkah tersebut merupakannyang cukup langka terjadi di pemerintahan Iran. Apalagi dilakukan setelah Iran dilanda protes selama dua bulan berturut-turut usai kematian Amini.

“Cara terbaik untuk menghadapi kerusuhan adalah dengan memperhatikan tuntutan nyata dari rakyat,” kata juru bicara Dewan Presidium Parlemen Seyyed Nezamoldin Mousavi.

Baca Juga: Korban Tewas Aksi Protes Kematian Mahsa Amini di Iran Capai 92 Orang 

2. Tidak ada pejabat Iran yang mengonfirmasi pembubaran

Iran Bantah Telah Bubarkan Polisi Moral Ebrahim Raisi, Presiden Iran (twitter.com/Le Hautpanel)

Sementara itu, saluran berita Al Alam yang mengutip pemerintah, membantah berita tersebut.

“Tidak ada pejabat di Iran yang mengonfirmasi pembubaran polisi moralitas,” sebut siaran Al Alam.

Baca Juga: PBB Bentuk Tim Investigasi Usut Pelanggaran HAM di Iran

3. Sebanyak 200 orang tewas dalam demo

Dalam demo dua bulan terakhir, Iran menyatakan terhitung sekitar 200 orang dinyatakan tewas. Sebaliknya, Presiden Iran Ebrahim Raisi membanggakan adanya kebebasan di Iran di mana negaranya memiliki konstitusi paling progresif di dunia.

“Konstitusi ini menjamin keberadaan sistem Islam tetapi juga menjamin hak asasi dan kebebasan,” ujar Raisi.

Namun, organisasi HAM Iran menyebutkan bahwa warga yang tewas lebih dari itu. Mereka menyebut bahwa ada 448 orang yang tewas. Polisi Iran juga disebutkan menangkapi para pengunjuk rasa yang mereka labeli sebagai perusuh. Aktivis dan seniman juga turut ditangkap dalam demo tersebut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya