ISIS Disebut Mulai Rekrut Anggota Baru dari Asia Tenggara

Indonesia pun termasuk negara tujuan mereka

Jakarta, IDN Times - Kelompok militan Islamic State (ISIS) dikabarkan mulai merekrut lagi umat Islam di Asia Tenggara. Hal ini diungkapkan juru bicara ISIS, Abu Umar al-Muhajir, dalam sebuah rekaman audio berdurasi 36 menit yang dirilis September 2022.

Secara khusus, ISIS meminta umat Islam di Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina bahkan dari India dan negara lain untuk bergabung dengan ISIS.

1. ISIS menyebut mereka dipermalukan di Asia

ISIS Disebut Mulai Rekrut Anggota Baru dari Asia TenggaraIlustrasi kelompok ISIS (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (5/1/2023), perekrutan baru ini karena ISIS merasa ’ditindas dan dipermalukan’ di kawasan Asia.

Kabar pergerakan baru ISIS ini juga dirilis oleh sebuah laporan yang diterbitkan oleh S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura.

Abu Umar juga meminta para cabang-cabang ISIS di Asia untuk melawan komunis dan ‘kafir’ di negara mereka masing-masing.

 

Baca Juga: Libya Temukan 18 Mayat di Kuburan Massal Bekas Benteng ISIS

2. Bangkitnya Taliban juga mempengaruhi

ISIS Disebut Mulai Rekrut Anggota Baru dari Asia TenggaraPasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Laporan RSIS setebal 116 halaman ini juga menyampaikan bahwa Kementerian Keamanan Dalam Negeri Singapura menilai, ancaman dan ekstremisme dan terorisme, baik dari kelompok terorganisir atau aktor tunggal yang teradikalisasi di negeri sendiri, akan tetap tinggi.

Internet disebut memainkan peran penting untuk membuat ISIS bisa merekrut orang-orang untuk menjadi anggotanya.

“Dunia maya ini, merupakan ‘ladang ranjau’ potensial,” kata analis RSIS, Kalicharan Veera Singam.

RSIS juga menyebut berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan, menimbulkan kekhawatiran akan kebangkitan aktivitas militan di Asia Tenggara.

“Ini mengingat hubungan sejarah antara Taliban, Al Qaeda dan jaringan regional seperti Jamaah Islamiyah,” ungkapnya lagi.

 

3. Setelah peristiwa bom Bandung, Indonesia was-was

ISIS Disebut Mulai Rekrut Anggota Baru dari Asia TenggaraIlustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Indonesia juga baru saja dilanda bom bunuh diri tepatnya di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada 7 Desember 2022 lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya tentu terus berkoordinasi dengan aparat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Begitupula dengan jalinan komunikasi dengan masyarakat.

Boy Rafli Amar kemudian menyinggung soal pemimpin ISIS yang belum lama ini meninggal, sehingga muncul seruan-seruan baru pada para pengikutnya untuk melakukan aktivitas.

"Ya ini berkaitan dengan beberapa yang saya sampaikan, kan pemimpin ISIS itu meninggal dunia beberapa bulan lalu. Biasa dalam menyikapi itu, mereka memberi seruan-seruan itu,” ungkapnya.

 

Baca Juga: ISIS Serang Terusan Suez Mesir, 3 Polisi Tewas

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya