Jepang Sumbang 100 Kendaraan Militer ke Ukraina 

Total bantuan yang dikirim Jepang mencapai Rp104 triliun

Jakarta, IDN Times - Jepang dikonfirmasi akan mengirim 100 kendaraan militer ke Ukraina. Janji ini sebelumnya sudah diungkapkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat bertemu di sela KTT G7, di Hiroshima, pekan lalu.

Dilansir Channel News Asia, Kamis (25/5/2023), Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Toshiro Ino telah menyerahkan dokumen pengiriman kendaraan militer itu kepada Duta Besar Ukraina untuk Jepang, Sergiy Korsunsky.

“Kami berharap invasi berakhir secepat mungkin dan bisa kembali ke kehidupan yang damai. Kami akan memberikan dukungan sebanyak yang kami bisa,” kata Ino.

Baca Juga: AS Gelontorkan Rp5,5 T untuk Bantuan Militer ke Ukraina 

1. Jepang kirim bahan makanan ke Ukraina

Selain kendaraan militer, Jepang akan mengirim 30 ribu bahan makanan. Namun, belum diketahui pasti kapan bantuan tersebut akan dikirim.

Jepang juga menawarkan bantuan untuk merawat para tentara Ukraina yang terluka di rumah sakit militer Jepang.

Baca Juga: Zelenskyy Kunjungi Donetsk, Apresiasi Upaya Tentara Ukraina 

2. Total sumbangan Jepang ke Ukraina

Sementara itu, total sumbangan dari Jepang ke Ukraina berjumlah 7 miliar dolar Amerika atau setara dengan Rp104 triliun.

Jepang juga memutuskan menerima para pengungsi Ukraina dan berniat membantu di bidang pekerjaan dan pendidikan.

Baca Juga: Ukraina Tuding Belarus Ikut Andil Pindahkan Anak-anak

3. Ukraina panen dukungan dari negara G7

Jepang Sumbang 100 Kendaraan Militer ke Ukraina Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di antara para pemimpim G7. (dok. Twitter @POTUS)

Zelenskyy juga menuai dukungan dari negara-negara G7 dalam kunjungannya ke Hiroshima, Jepang. Zelenskyy mendapat undangan menghadiri G7 dan menyanggupinya untuk hadir secara fisik.

Zelenskyy mengeklaim sejumlah kemenangan di beberapa medan pertempuran saat berbicara di depan para pemimpin G7.

“Foto-foto di Hiroshima mengingatkan saya pada Bakhmut,” kata Zelenskyy, saat mengunjungi Hiroshima, kota yang dijatuhi bom atom oleh pasukan Amerika Serikat pada Perang Dunia II 1945.

Bakhmut menjadi pusat pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia. Pasukan Rusia bahkan mengklaim telah berhasil merebut Bakhmut, tetapi hal ini dibantah oleh Kiev.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya