Joe Biden Khawatir dengan Aksi China di Selat Taiwan 

China kembali meluncurkan latihan militer sejak kemarin

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan kekhawatirannya atas latihan militer China yang menembus zona Taiwan.

Usai mengakhiri latihan militer empat hari sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, China kembali meluncurkan latihan militer baru di sekitar Selat Taiwan, mulai Senin (8/8/2022).

Latihan ini disebut akan berfokus pada operasi antikapal selam dan serangan laut. Beijing juga disebut akan terus menekan pertahanan Taiwan.

Baca Juga: China Akan Akhiri Aksi Unjuk Kekuatan Militer di Sekitar Taiwan

1. Joe Biden angkat bicara

Joe Biden Khawatir dengan Aksi China di Selat Taiwan Joe Biden saat sedang Berpidato. https://thehill.com/

Presiden AS Joe Biden akhirnya angkat bicara terkait ancaman serangan China ke Taiwan. Ia mengatakan, ada kekhawatiran terkait tindakan China di wilayah tersebut.

“Saya khawatir, tapi saya yakin mereka tidak akan bergerak lebih jauh,” kata Biden, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/8/2022).

Kunjungan Nancy Pelosi membuat China murka. China menganggap Taiwan adalah bagian teritorial mereka dan sampai kapanpun tetap bagian dari China.

Baca Juga: China-Taiwan Tegang, Kondisi WNI Dipastikan Aman 

2. Ada 39 jet dan 13 kapal China di Selat Taiwan

Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi ada 39 jet tempur China dan 13 kapal angkatan laut China di sekitar Selat Taiwan pada Senin kemarin.

“Sebanyak 21 jet AU China telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan, termasuk yang melintasi garis tengah di bagian utara Selat Taiwan,” sebut kementerian tersebut.

Baca Juga: Presiden Taiwan Kecam Latihan Besar-besaran Militer China 

3. China sengaja menciptakan krisis

Kementerian Luar Negeri Taiwan juga mengutuk tindakan China. Mereka menyebut Beijing sengaja menciptakan krisis dengan Taipei.

“Dalam menghadapi intimidasi militer China, Taiwan tidak takut dan mundur. Kami akan lebih tegas mempertahankan kedaulatan, keamanan nasional, dan hidup bebas serta demokratis,” kata Kemlu Taiwan. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya