Jokowi-Anwar Ibrahim Desak Junta Myanmar Patuhi Lima Poin Konsensus 

Keduanya sepakat memperkuat peran ASEAN

Jakarta, IDN Times - Penguatan peran ASEAN menjadi salah satu isu yang dibicarakan Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo ketika menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Bogor, Senin (9/1/2023) kemarin.

“Kami sepakat bahwa ASEAN harus terus memainkan peran sentral dalam membuat kawasan Indo-Pasifik damai, sejahtera dan stabil,” kata Jokowi.

1. Mendesak Myanmar untuk mengimplementasikan 5PC

Jokowi-Anwar Ibrahim Desak Junta Myanmar Patuhi Lima Poin Konsensus Pemimpin militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/ygnbi27)

Dalam pertemuan keduanya, Jokowi dan Anwar juga mendesak agar Myanmar segera mengimplementasikan Lima Poin Konsensus (5PC) yang telah disepakati bersama para pemimpin ASEAN lainnya.

“Terkait Myanmar, Indonesia dan Malaysia punya pandangan yang sama tentang pentingnya implementasi 5PC. Kami mendesak junta militer Myanmar untuk melaksanakan 5 PC,” tegas Jokowi.

5PC disusun dan disetujui oleh para pemimpin ASEAN, termasuk pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, pada April 2021. Formula ini disusun dengan tujuan mengakhiri krisis politik pasca kudeta di Myanmar pada Februari 2021 lalu yang menewaskan ribuan orang.

 

Baca Juga: Perlindungan TKI di Malaysia Disorot saat Kunjungan PM Anwar Ibrahim

2. RI-Malaysia sepakat memperkuat perlindungan PMI

Jokowi-Anwar Ibrahim Desak Junta Myanmar Patuhi Lima Poin Konsensus 192 TKI yang dipulangkan dari Malaysia. (Dok. Kemlu RI)

Jokowi dan Anwar, dalam konteks hubungan bilateral, juga sepakat untuk lebih memperkuat perlindungan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Solusinya harus lebih komprehensif agar para pekerja terlindungi,” ujar Anwar.

Pada 2022 lalu, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar keenam untuk Malaysia secara global dan terbesar kedua di ASEAN, dengan total nilai perdagangan yang naik sebesar 41,7 persen dari tahun 2021.

3. Minat investasi Malaysia di IKN

Jokowi-Anwar Ibrahim Desak Junta Myanmar Patuhi Lima Poin Konsensus Prinsip ketiga pembangunan IKN adalah terhubung, aktif dan mudah diakses. (Dok. IKN)

Selain soal PMI, niat Malaysia untuk berinvestasi di IKN juga dibahas oleh kedua pemimpin ini.

Pembahasan kedua terkait penandatanganan nota kesepahaman di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, dan pengembangan industri baterai.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim: Indonesia akan Selalu Jadi Prioritas bagi Malaysia 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya