Jokowi Temui Presiden UEA, Bahas Sejumlah Isu

Keduanya bertemu di Abu Dhabi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, Jumat, 1 Juli 2022.

Jokowi tiba di Istana Al Shatie sekitar pukul 13.30 waktu setempat dan langsung melaksanakan sesi foto bersama dan pertemuan bilateral antara dua delegasi.

Baca Juga: Luhut Sebut UEA Siapkan Rp292 Triliun untuk Investasi di IKN Nusantara

1. Hubungan RI-UEA yang terus meningkat

Jokowi Temui Presiden UEA, Bahas Sejumlah IsuPresiden RI Joko Widodo dengan Presiden UEA (dok. Sekretriat Presiden)

Dalam sambutan pengantarnya, Jokowi mengapresiasi Presiden MBZ atas hubungan persahabatan antara Indonesia dan UEA yang terus meningkat di tengah situasi penuh tantangan sekarang ini.

"Terima kasih telah menerima kami, di tengah situasi menantang seperti sekarang ini kita terus bekerja sama meningkatkan hubungan antara kedua negara," ucap Jokowi, dalam keterangan tertulis Sekretariat Presiden yang diterima IDN Times, Jumat (1/7/2022).

Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin negara juga melakukan pertukaran dokumen MoU kerja sama di bidang perdagangan, perubahan iklim, kesehatan, maritim dan perikanan, pertahanan, pendidikan, dan pelabuhan.

Baca Juga: Usai Bertemu Putin, Jokowi Terbang ke Abu Dhabi Bertemu Investor

2. Temui investor dan pengusaha UEA

Jokowi Temui Presiden UEA, Bahas Sejumlah IsuPresiden Jokowi tiba di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (dok. Sekretariat Presiden)

Di Abu Dhabi, Jokowi berdialog dengan sejumlah investor dan pengusaha. Menteri BUMN, Erick Thohir yang turut serta dalam pertemuan mengatakan, para investor dan pengusaha UEA optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek kedua negara.

"Alhamdulillah, tadi pertemuan Bapak Presiden dengan beberapa perusahaan investasi dari Abu Dhabi, mereka sangat optimistis untuk bekerja sama dalam beberapa proyek yang bisa disinergikan antara dua negara, yaitu UAE, Abu Dhabi, dengan tentunya Indonesia," ujar Erick selepas pertemuan.

Para pengusaha dan investor yang hadir yaitu National Security Advisor, Sheikh Tahnoun bin Zayed Al Nahyan; CEO Group G42 Ltd, Peng Xiao; CEO Abu Dhabi Holding, Mohamed Hassan Al Suwaidi, dan Executive Director Lulu Group, Ashraf Ali.

Baca Juga: [WANSUS] Menakar Mesranya Hubungan RI-UEA di Era MBZ Jadi Presiden

3. Indonesia dan Uni Emirat Arab bisa jadi mitra saling menguntungkan

Jokowi Temui Presiden UEA, Bahas Sejumlah IsuPresiden Jokowi tanam mangrove di Pulau Al Jubail, Abu Dhabi, UEA. (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Erick memaparkan, setidaknya ada empat poin yang didiskusikan Jokowi dengan para pengusaha. Logistik udara menjadi topik pertama yang dibahas. Erick menyebutkan,  pada era sekarang yang penuh ketidakpastian dalam hal logistik dan rantai pasok, Indonesia dan UEA bisa menjadi mitra yang saling menguntungkan.

"Indonesia dan UEA ini bisa menjadi partner yang saling menguntungkan. Indonesia sebagai pusat dari supply chains karena kaya dengan sumber daya alam seperti energi, pangan, dan lain-lain," kata Erick.

Secara bersamaan, UAE juga bisa menjadi jendela untuk Indonesia melakukan transaksional dari barang-barang kita ke luar negeri. "Ini juga jadi bagian pembukaan lapangan kerja yang sangat besar untuk Indonesia dan tentu bagaimana kita bisa memaksimalkan kerja sama ekonomi," pungkasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya