Kasus COVID-19 di Shanghai Naik, 3 Orang Meninggal

Shanghai umumkan kasus kematian pertama sejak lockdown

Jakarta, IDN Times - Shanghai mencatat tiga kematian akibat COVID-19 sejak lockdown Maret lalu. Tiga kasus kematian ini adalah yang pertama, setelah kasus virus corona di kota itu meningkat.

Dilaporkan, tiga lansia ini terdiri dua wanita berusia 89 dan 91 tahun dan seorang pria berusia 91 tahun. Ketiganya diketahui tidak vaksinasi COVID-19 karena kondisi kesehatan mereka.

Baca Juga: Shanghai Masih Lockdown, KJRI Shanghai Pantau WNI 

1. Tiga lansia ini sempat dirawat di rumah sakit

Kasus COVID-19 di Shanghai Naik, 3 Orang MeninggalIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Otoritas Kota Shanghai menyatakan, ketiganya sempat dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang cukup kritis. Mereka meninggal dunia kemarin, setelah semua upaya dilakukan tenaga kesehatan.

“Kematian tiga orang pertama ini adalah kondisi kesehatan mereka,” ucap Direktur Komisi Kesehatan Kota Shanghai, Wu Qianyu.

Dilansir dari The Guardian, Senin (18/4/2022), korban jiwa akibat COVID-19 di Shanghai memang mayoritas adalah orang tua.

Lebih dari 92 juta orang di China berusia di atas 65 tahun, tidak bisa divaksin secara lengkap karena kondisi kesehatan mereka.

2. Lockdown dilonggarkan bertahap

Kasus COVID-19 di Shanghai Naik, 3 Orang MeninggalIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan, Pemerintah Kota Shanghai sedang berencana melonggarkan lockdown secara bertahap. Hal ini dilakukan untuk memulihkan aktivitas bisnis.

Di Pudong, warga yang harus bekerja ke kantor dan tidak bisa bekerja dari rumah, diimbau melakukan swab antigen setidaknya dua hari sekali. Pudong adalah pusat aktivitas bisnis di Shanghai.

Baca Juga: Shanghai Lockdown, Ketua Satgas IDI Minta Pemerintah Jangan Jemawa 

3. Kondisi WNI di Shanghai dilaporkan masih aman

Kasus COVID-19 di Shanghai Naik, 3 Orang MeninggalPengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek menyusul penularan virus corona baru di Shanghai, Tiongkok, pada 24 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Sehubungan dengan kondisi Shanghai saat ini, KJRI Shanghai terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) di sana, baik yang terdaftar maupun tidak.

Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, Deny W. Kurnia, menyatakan mayoritas WNI yang berada di Shanghai adalah pebisnis dan karyawan. Namun tak menutup kemungkinan ada WNI yang kondisinya kurang memadai.

Hingga saat ini, kata Deny, belum ada laporan yang diterima KJRI Shanghai terkait WNI yang kesulitan mencari bahan makanan selama lockdown.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya