KBRI Siap Bantu WNI yang Ingin Tinggalkan Sri Lanka

Sri Lanka tengah dilanda krisis ekonomi terparah

Jakarta, IDN Times - Minister Counsellor KBRI Kolombo, Heru Prayitno, mengatakan KBRI mendukung dan akan membantu sepenuhnya Warga Negara Indonesia (WNI) yang memutuskan untuk meninggalkan Sri Lanka sementara waktu.

Sebab negara berpenduduk 22 juta orang itu kini tengah dalam cengkeraman krisis ekonomi terburuk sepanjang sejarah setelah kehabisan devisa untuk membiayai impor, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.

Sri Lanka menghadapi rekor inflasi tinggi dan pemadaman listrik yang berkepanjangan. Hal itu turut menyebabkan protes selama berbulan-bulan, bahkan tak jarang disertai kekerasan. Publik meminta Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur.

1. WNI diizinkan mengevakuasi mandiri

KBRI Siap Bantu WNI yang Ingin Tinggalkan Sri LankaSejumlah penduduk melintas di depan Masjid Al-Ufar yang berada di Kolombo, ibu kota Sri Lanka. (Unsplash.com/Brian Kyed)

KBRI Kolombo, selaku perwakilan resmi pemerintah Indonesia di Sri Lanka, selalu siap membantu para WNI yang ingin meninggalkan Sri Lanka untuk sementara waktu.

“Secara umum WNI yang berada di Sri Lanka masih dapat memenuhi kebutuhan dasar untuk dapat hidup secara layak. Keluhan WNI umumnya terkait nilai gaji yang tergerus tingginya nilai inflasi dan melonjaknya harga-harga,” kata Heru ketika dihubungi IDN Times, Sabtu (25/6/2022).

Sedangkan WNI yang menikah dengan warga Sri Lanka menyatakan akan tetap berada di Sri Lanka dan juga menyatakan masih dapat mengelola situasi krisis.

Baca Juga: Gagal Bayar Utang, Sri Lanka Bangkrut!

2. KBRI Kolombo siapkan rencana evakuasi

KBRI Siap Bantu WNI yang Ingin Tinggalkan Sri LankaSalat Idul Fitri di KBRI Kolombo, Sri Lanka. (Dok: KBRI Kolombo)

Heru juga mengatakan KBRI selalu menyiapkan rencana terkait evakuasi WNI mengingat kondisi Sri Lanka yang tidak menentu.

"KBRI telah menyusun kontijensi guna membantu WNI jika situasi terus memburuk. KBRI selalu berkonsultasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan otoritas pemerintah Sri Lanka," katanya.

Sebab, kata Heru, krisis yang terjadi di Sri Lanka cukup berdampak kepada warga negara asing, termasuk WNI.

KBRI Kolombo juga telah menyiapkan kebutuhan sembako bagi WNI yang membutuhkan. Penyiapan sembako ini merupakan salah satu rencana kontijensi perlindungan WNI.

3. Belum ada keputusan kapan evakuasi WNI dari Sri Lanka

KBRI Siap Bantu WNI yang Ingin Tinggalkan Sri LankaSeorang wanita memindahkan tabung gas saat dia antre membeli gas di sebuah distributor di Colombo, Sri Lanka, pada 1 Juni 2022, di tengah krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka. (ANTARA FOTO/REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE)

Namun, kata Heru, KBRI belum memutuskan untuk mengumumkan kapan evakuasi wajib bagi WNI yang tinggal di Sri Lanka.

"Dari waktu ke waktu, KBRI selalu dan terus melakukan pemantauan situasi serta berkomunikasi dengan seluruh WNI yang sesuai data hingga Mei 2022 ada 306 orang," ujar dia.

Menurut Heru mekanisme monitoring dan komunikasi juga dilakukan melalui grup WhatsApp dan pengumuman melalui website KBRI Kolombo.

Baca Juga: Militer Sri Lanka Lepas Tembakan untuk Bubarkan Kerusuhan di SPBU

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya