KBRI Washington Minta Semua WNI Waspada Pasca Penembakan di Texas

Penembakan massal kini marak di AS

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia lewat KBRI Washington DC mengimbau pada semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Amerika Serikat (AS) agar waspada dan berhati-hati terkait meningkatnya insiden kekerasan bersenjata akhir-akhir ini.

Setidaknya 21 orang tewas akibat penembakan di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Uvalde, Texas, dan 18 di antaranya adalah anak-anak.

1. KBRI meminta WNI waspada

KBRI Washington DC meminta WNI yang berada di AS maupun yang akan memasuki AS untuk waspada dan berhati-hati di manapun berada.

"Terus memantau dan mengikuti secara seksama pemberitaan dari sumber resmi dan informasi dari pemerintah setempat," sebut pernyataan dari KBRI Washington DC di laman Instagram-nya, Kamis (26/5/2022).

KBRI Washington DC juga mengimbau para WNI agar langsung menghubungi perwakilan Indonesia terdekat seperti KJRI New York, KJRI Los Angeles, KJRI Chicago, KJRI Houston, dan KJRI San Fransisco.

2. Penembakan massal marak di AS

KBRI Washington Minta Semua WNI Waspada Pasca Penembakan di TexasMonumen Washington (Instagram.com/esplace2)

Pada 14 Mei 2022 lalu, penembakan massal terjadi di Buffalo, New York. Insiden ini dilandasi oleh isu rasial di mana pelaku yang berkulit putih menembaki warga Buffalo yang mayoritas berkulit hitam.

Sehari setelah penembakan di Buffalo, terjadi lagi penembakan di sebuah gereja di California yang menargetkan orang-orang Asia.

3. Joe Biden serukan reformasi senjata api

KBRI Washington Minta Semua WNI Waspada Pasca Penembakan di TexasPresiden AS Joe Biden (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Presiden AS Joe Biden menyerukan reformasi aturan kepemilikan senjata api usai insiden penembakan massal di sekolah dasar di Texas pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat.

Biden tampak emosional ketika berpidato terkait penembakan ini. Insiden terjadi ketika ia baru pulang dari tur Asia, mengunjungi Korea Selatan dan Jepang.

“Negara-negara lain memiliki masalah kesehatan mental, masalah kekerasan rumah tangga. Mereka juga memiliki warga yang dapat dikatakan tersesat. Tapi penembakan massal dengan frekuensi sesering ini hanya terjadi di Amerika,” kata Biden.

Ia meminta agar Kongres AS meloloskan undang-undang pengontrolan senjata dengan ‘akal sehat’.

“Ini melelahkan. Kita harus bertindak. Jangan bilang kita tidak bisa terdampak dari pembantaian ini,” sambungnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya