Ke Ceko, Menlu RI Soroti Diskriminasi Sawit dan Imbas Perang Ukraina

Menteri Retno diterima oleh Presiden Ceko Milos Zeman

Jakarta, IDN Times - Kunjungan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi ke Praha, Ceko diterima oleh Presiden Ceko Milos Zeman. Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky.

Di samping itu, Retno juga bertemu dengan dua menlu negara anggota Uni Eropa lainnya yaitu Hongaria dan Lithuania.

Sejumlah isu pun diangkat dalam rangkaian pertemuan bilateral ini. Kira-kira apa saja yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut?

Baca Juga: Perang Ukraina Contoh Hilangnya Penghormatan Hukum Internasional

1. Keprihatinan RI soal diskriminasi sawit

Retno mengungkapkan, sejumlah isu yang dibahas dalam rangkaian pertemuan bilateral tersebut, salah satunya adalah isu kelapa sawit.

“Saya menyampaikan kembali keprihatinan Indonesia mengenai diskriminasi terhadap produk kelapa sawit Indonesia,” kata Retno, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (14/6/2022).

Selain itu, ia berharap agar Indonesia-EU CEPA dapat rampung sesegera mungkin.

2. Peningkatan kerja sama ekonomi

Dalam tiga pertemuan bilateral tersebut, isu kerja sama ekonomi dan investasi masih menjadi topik utama.

“Mendorong peningkatan kerja sama ekonomi, baik perdagangan maupun investasi, baik dengan individual negara anggota UE maupun dengan UE secara kolektif,” ucap Retno.

Khusus dengan Ceko, lanjutnya, Indonesia membahas komitmen untuk meningkatkan kolaborasi mengingat Ceko akan memegang presidensi Uni Eropa mulai bulan depan sampai akhir 2022.

3. Dampak konflik Rusia dan Ukraina

Ke Ceko, Menlu RI Soroti Diskriminasi Sawit dan Imbas Perang UkrainaOrang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Selain topik bilateral antara kedua negara, Retno juga menyoroti isu perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai.

Retno menegaskan bahwa dampak perang ini, salah satunya adalah ketahanan pangan di mana sangat dirasakan oleh negara berkembang. Isu ketahanan pangan ini juga akan menjadi perhatian Indonesia di Presidensi G20.

“Kita juga membahas berbagai isu kawasan dan global, terutama atau termasuk pembahasan mengenai dampak konflik di Ukraina terhadap kemanusiaan dan ekonomi yang sangat besar, termasuk terkait ketahanan pangan,” tutur dia.

Retno mendorong agar ada solusi segera untuk konflik Rusia dan Ukraina, khususnya untuk mengatasi krisis pangan dan energi secara global, antara lain memulihkan suplai global produk makanan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina.

“Saya juga kembali tekankan pentingnya semua negara menciptakan situasi yang kondusif, agar resolusi damai dapat terus dikedepankan,” pungkas Retno.

Baca Juga: Menlu Retno Ungkap 3 Formula Demi Stabilitas Indo Pasifik

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya