Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun Depan Ada di Masa Sulit 

Utamanya soal situasi di Myanmar

Jakarta, IDN Times - Indonesia memegang keketuaan ASEAN pada tahun depan. Keketuaan ini resmi berjalan per 1 Januari 2023 mendatang.

Mantan Menteri Luar Negeri RI, Hassan Wirajuda menilai keketuaan Indonesia tahun depan dijalankan di masa yang sangat sulit.

“Utamanya, persoalan bagaimana ASEAN menyelesaikan masalah Myanmar sesuai mandat leaders informal meeting di Jakarta, sesuai Lima Poin Konsensus,” kata Hassan, ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

1. Harus ada strategi jitu menanggapi Myanmar

Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun Depan Ada di Masa Sulit Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. (Twitter.com/KenRoth)

Hassan berpendapat bahwa Indonesia harus memiliki strategi jitu untuk menyelesaikan masalah Myanmar dalam status keketuaannya di ASEAN nanti.

“Itu situasinya, tergantung pada kita. Mustinya persoalan sesulit itu kita punya strategi jitu. Itu tugas para teman-teman saya, para diplomat,” ujar Hassan lagi.

Sebab, masalah Myanmar pun gagal diselesaikan oleh dua ketua ASEAN sebelumnya, yaitu Brunei Darussalam dan Kamboja.

“Jadi persoalan jatuh di pangkuan kita dan untuk masa satu tahun keketuaan untuk menyelesaikan masalah yang tidak mudah itu juga satu pekerjaan yang agak tidak mungkin, dari perspektif saya ya,” tutur Hassan.

Baca Juga: KTT ASEAN-RoK, Jokowi: Ekonomi Hijau Kunci Masa Depan ASEAN

2. Myanmar belum mau membuka diri

Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun Depan Ada di Masa Sulit Pengunjuk rasa menggelar aksi protes terhadap kudeta militer di Kota Yangon, Myanmar, Sabtu (6/2/2021). Mereka menuntut pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Sementara itu, Hassan menuturkan bahwa secara substansi Indonesia mengetahui sikap dari rezim militer yang berkuasa di Myanmar.

“Kesan belum mau membuka diri untuk dialog, menyelesaikan secara negosiasi,” ungkapnya.

Negosiasi, lanjutnya, akan terbuka ketika kedua pihak bertikai menemui titik buntu.

3. Indonesia ingin ASEAN tetap penting dan relevan

Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun Depan Ada di Masa Sulit Presiden RI Joko Widodo di KTT ASEAN Kamboja. (Dok. Setpres RI)

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa secara internal, situasi di Myanmar juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi ASEAN.

“Oleh karena itu, Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan, ASEAN Matters. Indonesia juga ingin kawasan Asia Tenggara tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Economic Growth is the story of ASEAN,” tukasnya.

Baca Juga: Rapat Menhan ASEAN, Junta Myanmar Tak Diundang 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya