Kemlu RI Akan Panggil Dubes Swedia soal Pembakaran Al-Qur'an

Namun Kemlu belum memastikan kapan waktunya

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI akan memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg, terkait insiden pembakaran Al-Qur’an oleh politikus sayap kanan Swedia di Stokcholm.

Pembakaran salinan kitab suci umat Muslim ini dilakukan oleh Rasmus Paludan di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Ulahnya ini pun membuat murka Turki dan sejumlah negara Muslim lainnya.

Indonesia juga sudah mengutuk keras atas tindakan Paludan ini dan menyebutnya sebagai aksi yang menodai toleransi umat beragama.

Baca Juga: Kutuk Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Said Aqil: Itu Melukai Islam!

1. Dubes Swedia segera dipanggil

Kemlu RI Akan Panggil Dubes Swedia soal Pembakaran Al-Qur'anJuru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah. (IDN Times/Sonya Michaella)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan, Dubes Swedia untuk Indonesia Marina Berg akan dipanggil ke Kemlu.

“Ya. Waktunya menyesuaikan jadwal pejabat Kemlu dengan Dubes Swedia,” kata Faizasyah, dalam pesan singkat, Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: RI Kutuk Keras Pembakaran Al-Qur'an di Swedia, Kemlu: Ini Penistaan!

2. Aksi Paludan mencederai toleransi umat antaragama

Indonesia mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur’an oleh Paludan tersebut. Kemlu RI menegaskan, aksi itu adalah aksi penistaan kitab suci serta melukai dan menodai toleransi umat beragama.

“Kebebasan berpendapat seharusnya dilakukan secaa bertanggung jawab,” demikian pernyataan Kemlu RI.

Baca Juga: Aksi Sawer Ustazah saat Baca Al-Quran, Ketua PBNU Mukri: Tidak Etis

3. Turki tolak masuknya Swedia ke NATO

Buntut dari pembakaran Al-Qur’an di depan Kedubes Turki di Stockholm ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan Turki bisa saja tidak menyetujui masuknya Swedia ke NATO.

Menyusul protes anti-Islam di Stockholm, Swedia seharusnya tidak mengharap dukungan Turki untuk persetujuan keanggotaan NATO. Hal tersebut disampaikan melalui konferensi pers yang digelar Senin.

Erdogan mengatakan, jika Swedia tidak menunjukkan rasa hormat kepada Turki atau Muslim, mereka tidak akan melihat dukungan dari Ankara pada masalah aplikasi NATO.

Protes anti-Islam pekan lalu memperlihatkan anggota sayap kanan garis keras Rasmus Paludan, membakar salinan Al-Qur'an di dekat kantor kedutaan Turki di Swedia.

Protes itu menimbulkan kemarhan di banyak negara muslim. Menurut Erdogan, pembakaran salinan Al-Qur'an merupakan penghinaan bagi Islam dan Turki.

Baca Juga: Buntut Pembakaran Alquran, Turki Tolak Keanggotaan Swedia di NATO

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya