Kenapa Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan? 

Menhan Israel menolak rencana perombakan peradilan

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah menyatakan menolak rencana perombakan peradilan.

“PM Netanyahu memutuskan untuk memberhentikan jabatan Menhan Yoav Gallant,” sebut kantor perdana menteri, dikutip dari CNN, Senin (27/3/2023).

Padahal, Gallant disebut-sebut sebagai orang terdekat dan sekutu dari Netanyahu. Gallant juga merupakan anggota Partai Likud, partai tempat Netanyahu bernaung.

Baca Juga: PM Israel Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant

1. Netanyahu berencana rombak sistem peradilan

Gallant menolak keras rencana Netanyahu merombak sistem peradilan. Netanyahu rencananya bakal memberikan porsi lebih kepada politikus serta pengurangan peran Mahkamah Agung. Rencana Netanyahu ini juga menimbulkan protes di Israel.

“Saya berkomitmen pada nilai-nilai Likud dan negara di atas segalanya, tetapi perubahan di tingkat nasional harus dilakukan lewat dialog dan musyarawah,” kata Gallant.

Penolakan Gallant ini menuai pujian dari eks PM Israel, Yair Lapid. Ia menyebutnya sebagai langkah tepat dan berani untuk kepentingan negara. Hingga saat ini, Netanyahu dikabarkan belum menunjuk pengganti Gallant sebagai menteri pertahanan.

Baca Juga: Ribuan Warga Demo, Menhan Israel Desak Pemerintah Tunda Perombakan UU

2. Rencana Netanyahu bisa mengancam Israel sendiri

Gallant mendesak penghentian reformasi peradilan dalam pidatonya ketika Netanyahu sedang melakukan kunjungan ke Inggris. Gallant menekankan bahwa melanjutkan rencana perombakan ini dapat mengancam keamanan Israel.

Pencopotan Gallant dari jabatannya dilakukan satu hari setelah ia mengemukakan pernyataan tersebut.

Baca Juga: Ditegur AS, Israel Batal Bangun Permukiman di Tepi Barat 

3. Memicu protes di Israel

Sementara itu, ribuan orang membanjiri jalanan Tel Aviv pada Minggu malam usai Gallant dipecat. Mereka memblokir jalan utama ibu kota Israel tersebut.
 
Selain itu, Konsul Jenderal Israel di New York, Asaf Zamir juga mengundurkan diri sebagai tanggapan atas keputusan Netanyahu memecat Gallant. Zamir menyebut keputusan Netanyahu adalah langkah berbahaya untuk Israel. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya