Korban Penembakan Texas Jadi 21 Orang, Biden Serukan Reformasi Senjata

“Ini melelahkan. Kita harus bertindak."

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan reformasi aturan kepemilikan senjata api usai insiden penembakan massal di sekolah dasar di Texas pada Selasa (24/5/2022) waktu setempat.

Jumlah korban tewas pun bertambah menjadi 21 orang dan 18 di antaranya adalah anak-anak.

1. Serukan reformasi senjata api

Korban Penembakan Texas Jadi 21 Orang, Biden Serukan Reformasi SenjataIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Biden tampak emosional ketika berpidato terkait penembakan ini. Insiden terjadi ketika ia baru pulang dari tur Asia, mengunjungi Korea Selatan dan Jepang.

“Negara-negara lain memiliki masalah kesehatan mental, masalah kekerasan rumah tangga. Mereka juga memiliki warga yang dapat dikatakan tersesat. Tapi penembakan massal dengan frekuensi sesering ini hanya terjadi di Amerika,” kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (25/5/2022).

Ia meminta agar Kongres AS meloloskan undang-undang pengontrolan senjata dengan ‘akal sehat’.

“Ini melelahkan. Kita harus bertindak. Jangan bilang kita tidak bisa terdampak dari pembantaian ini,” sambungnya.

Baca Juga: Penembakan di SD Texas Sebabkan 15 Orang Tewas, Pelaku Masih Remaja 

2. Korban bertambah jadi 21 orang

Korban Penembakan Texas Jadi 21 Orang, Biden Serukan Reformasi SenjataIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Korban tewas akibat penembakan ini pun bertambah menjadi 21 orang, 18 di antaranya adalah anak-anak. Sementara tiga lainnya adalah orang dewasa.

Otoritas keamanan setempat menyebutkan pelaku berusia 18 tahun. Pelaku menembaki siswa dan guru hingga tewas di Sekolah Dasar Robb yang berlokasi di Kota Uvalde.

Penembakan ini termasuk penembakan yang paling mematikan di sekolah dasar AS sejak tragedi Sandy Hook Elementary di Connecticut, hampir satu dekade lalu. Kala itu, 20 anak-anak dan enam dewasa tewas.

3. Penembakan massal marak di AS

Korban Penembakan Texas Jadi 21 Orang, Biden Serukan Reformasi SenjataIlustrasi Penembakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Wali Kota Uvalde Mon McLaughlin mengatakan situasi ini sangat buruk. FBI juga dilaporkan membantu penyelidikan motif penembakan ini.

Pada 14 Mei 2022 lalu, penembakan massal terjadi di Buffalo, New York. Insiden ini dilandasi oleh isu rasial di mana pelaku yang berkulit putih menembaki warga Buffalo yang mayoritas berkulit hitam.

Sehari setelah penembakan di Buffalo, terjadi lagi penembakan di sebuah gereja di California.

Baca Juga: Penembakan SD di Texas, 14 Murid dan Seorang Guru Tewas

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya