Korban Tewas Penembakan Thailand Jadi 37 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Pelaku juga membunuh istri dan anaknya

Jakarta, IDN Times - Korban tewas penembakan massal di tempat penitipan anak-anak di Thailand bertambah menjadi 37 orang. Pelaku yang diidentifikasi bernama Panya Khamrab diketahui bunuh diri dan membunuh istri serta anak laki-lakinya.

Usai melepaskan tembakan membabi buta di tempat penitipan anak-anak yang berlokasi di Uthai Sawan, Provinsi Nong Bua Lamphu, ia menabrakkan kendaraannya ke kerumunan warga dan kembali ke rumah.

Di rumahnya, ia bunuh diri setelah membunuh istri dan anaknya.

Baca Juga: Penembakan Massal di Thailand, 31 Orang Tewas Termasuk 22 Anak

1. Pelaku eks anggota kepolisian

Dilansir dari BBC, Jumat (6/10/2022), Panya merupakan mantan anggota kepolisian. Ia dipecat tahun lalu karena kepemilikan narkoba.

Polisi yakin ia mengonsumsi narkoba sebelum melakukan penembakan tersebut.

Kepala tempat penitipan anak mengatakan, biasanya ada 92 anak yang dititipkan. Namun karena hari itu cuaca cukup buruk, maka hanya ada 24 anak yang hadir.

Baca Juga: Penembakan di Thailand, KBRI Bangkok: Tak Ada Korban WNI

2. PM Thailand memerintahkan penyelidikan

Korban Tewas Penembakan Thailand Jadi 37 Orang, Pelaku Bunuh DiriPM Thailand, Prayut Chan ocha. (Twitter.com/Prayut Official)

Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-Cha, memerintahkan polisi setempat untuk mempercepat penyelidikan atas serangan itu. Prayut dijadwalkan akan mengunjungi lokasi penembakan pada hari ini.

Pemerintah akan menanggung biaya pemakaman para korban tewas serta pengobatan bagi korban luka.

Selain Prayut, Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida juga direncanakan akan mengunjungi lokasi penembakan pada hari yang sama.

Para pemimpin dunia juga menyampaikan belasungkawa terkait insiden ini, salah satunya Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Inggris Dukung Liz Truss sebagai Perdana Menteri

3. Hanya ada satu anak yang selamat

Menurut kepala tempat penitipan anak tersebut, hanya ada satu anak yang selamat dari penembakan itu. Diketahui, pelaku juga beberapa kali menitipkan anaknya di tempat tersebut.

Sebelum penembakan terjadi, anak-anak yang ada di tempat penitipan itu diminta untuk tidur siang, sedangkan kepala sekolah serta lima pengasuh yang lain membuat makan siang. Saat itulah, mereka mendengar ada suara tembakan senjata.

Para pengasuh langsung berlarian dan mencoba menghalangi pelaku masuk, namun pelaku berhasil mendobrak pintu dan masuk ke kamar tidur anak-anak.

Baca Juga: Indonesia Minta Papua Nugini Selidiki Penembakan ABK WNI

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya